PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

  BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Suatu sistem adalah jalinan antar beberapa komponen yang saling terkait dan saling mempengaru

KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN



MAKALAH
KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Pedagogika
pada Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018
Dosen Pembimbing : Aah Ahmad Syahid, M.Pd.




Disusun oleh :
Kelompok 4
Jayanthi Widi Afdhalia    (1700132 / 6)
Hera Hardianti                 (1700184 / 7)
Alma Rizkya K.N.O        (1700202 / 8)
Nur Amalia Rianti            (1700375 / 10)
Bunga Delia Aprilia         (1700903 /18)
Ririn Khoerunnisah          (1701982 / 35)
Yusuf Abdul Rohman      (1702588 / 43)
PGSD 1A


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018



KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN” ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pedagogika. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Aah Ahmad Syahid, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pedagogika dan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat diperbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Sumedang,  Maret 2018


                                                      Penulis
 DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................  
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................  
1.1  Latar Belakang .....................................................................................
1.2  Rumusan Masalah ...............................................................................  
1.3  Tujuan Penulisan .................................................................................   
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................  
2.1  Konsep dan Pengertian Alat Pendidikan .............................................  
2.2  Karakteristik Alat Pendidikan..............................................................
2.3  Jenis-jenis Alat Pendidikan .................................................................
2.4  Penggunaan Alat Pendidikan dalam Proses Pembelajaran...................
BAB III PENUTUP........................................................................................
3.1  Simpulan ..............................................................................................
3.2  Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pendidikan sudahlah tak asing dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia pun salah satu cara individu mencapai tujuannya. Pendidikan adalah lagi bagi setiap individu dan merupakan suatu aspek terpenting suatu hal yang dapat merubah individu dimana  dulunya individu tersebut tidak mengetahui suatu hal dengan pendidikan ia akan mengetahuinya. Menurut Muhtar HJ. (2005:14) ada tiga unsur utama yang harus terdapat dalam proses pendidikan yaitu: pendidik (orang tua/guru), peserta didik, dan ilmu atau pesan yang disampaikan.
Dalam penyampaianya, tentu dibutuhkan sarana agar mencapai pendidikan yang diinginkan tercapai, yakni dengan adanya alat pendidikan. Mengingat alat pendidikan penting bagi seorang pendidik, maka pengetahuan serta pemahaman tentang alat pendidikan itu haruslah menjadi dasar bagi dan perlu di kaji sejak awal. Dengan alasan inilah penulis terdorong untuk menulis makalah ini.
1.2    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut            :
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan konsep dan pengertian alat pendidikan?
1.2.2        Apa saja karakteristik alat pendidikan?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis alat pendidikan?
1.2.4        Bagaimana penggunaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran?
1.3    Tujuan Penulisan
Melalui penulisan makalah ini penulis bertujuan untuk  :
1.3.1        Untuk mengetahui konsep dan pengertian alat pendidikan.
1.3.2        Untuk mengetahui karakteristik alat pendidikan.
1.3.3        Untuk mengetahui jenis-jenis alat pendidikan.
1.3.4        Untuk mengetahui pengguanaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran.
1.4    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat-manfaat yang dapat kita peroleh dari pembahasan makalah ini :
1.4.1        Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai konsep dan pengertian alat pendidikan.
1.4.2        Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai apa saja yang menjadi karakteristik alat pendidikan.
1.4.3        Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai jenis-jenis dari alat pendidikan.
1.4.4        Penulisan makalah ini diharapkan mampu memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai bagaimana pengguanaan alat pendidikan dalam proses pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Konsep dan Pengertian Alat Pendidikan
2.1.1        Konsep dan Pengertian Alat pendidikan
Membahas mengenai alat pendidikan maka akan terbayang suatu hal yang berhubungan dengan alat berupa material seperti sarana dan prasarana. Namun pada kegiatan pendidikan, alat pendidikan tidak hanya terbatas pada bentuk material tetapi juga non-material seperti halnya perbuatan atau tindakan yang berhubungan dengan proses transformasi.
Proses transformasi merupakan bagian dari proses pendidikan, yaitu suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk mempengaruhi terdidik agar sampai pada tujuan pendidikan yang diharapkan. Dalam mencapai tujuan itu maka peran alat pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pendidikan, terutama sebagai penunjang kelancaran pendidikan itu sendiri.
Ahmadi (1991:140) memyatakan bahwa alat pendidikan adalah hal yang tidak saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksnakannya pekerjaan mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan/situasi, dengan perbuatan dan situasi mana, dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan.
Muharam A (2009:127) menyatakan bahwa alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan pendidikan, baik berbentuk material maupun non material. Dengan begitu alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan digunakan demi mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan.
Secara terperinci Muharam A. (2009:128) menjelaskan mengenai pembagian alat pendidikan kepada non material dan material sebagai berikut:
A.       Alat pendidikan non material
Alat pendidikan non material berbentuk perbuatan atau tindakan yang digunakan pendidik kepentingan proses pendidikan. Memilih perbuatan atau tindakan yang tepat tergantung kecakapan pendidik. Artinya, seorang pendidik perlu memahami kondisi dan masalah yang dihadapi terdidik


dikelas. Menurut Lois V. Jhonson dan A. Banny paling tidak terdapat tujuh masalah yang perlu dipahami pendidik di kelas, yaitu:
a.         Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkah laku, sosial ekonomi, dan sebagainya;
b.         Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya mengejek teman sekelasnya yang menyanyi dengan suara sumbang;
c.         Penyimpangan dan norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya, misalnya sengaja berbicara keras-keras diruang perpustakaan;
d.          Membesarkan hati anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok, misalnya pemberian semangat kepada badut kelas;
e.         Kelompok cenderung mudah dialihkan dan tugas yang tengah digarap;
f.          Semangat kerja rendah, misalnya semacam aksi protes kepada guru karena menganggap tugas yang diberikan kurang adil;
g.         Kelas kurang menyesuaikan diri dengan keadaan baru, seperti perubahan jadual, atau guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru yang lain.

B.       Alat pendidikan material
Alat pendidikan material atau benda terdiri dari sarana dan prasarana. Prasarana adalah semua alat bantu pelajaran yang sifatnya tidak langsung sedangkan sarana adalah alat bantu pelajaran yang langsung dapat dipakai pada waktu interaksi belajar mengajar sedang berlangsung. Sarana pendidikan terdiri dari alat berat hardware dan alat ringan software. Alat berat adalah yang bersifat keras dan berat seperti mesin-mesin, kayu dan sebagainya. Sedangkan alat ringan pemisah buku, alat pelajaran yang berupa bahan pelajaran atau tugas seperti kertas untuk bekerja dan lembaran penilaian dalam sistem modul.
Prasarana sebagai alat pendidikan berkaitan dengan lingkungan fisik tempat belajar meskipun tidak berpengaruh langsung tetapi mempunyai pengaruh penting terhadap hasil pembelajaran. Lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi syarat minimal mendukung meningkatkan intensitas proses pembelajaran dan mempunyai pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran.
Lingkungan fisik yang dimaksud meliputi:
a.         Ruangan /kelas
Ruangan / kelas tempat belajar harus memungkinkan semua siswa bergerak leluasa, tidak berdesak-desakan dan saling mengganggu antara siswa yang satu dengan yang lainnya pada saat melakukan aktivitas belajar.
b.         Pengaturan tempat duduk
Dalam mengatur tempat duduk yang penting adalah memungkinkan terjadinya tatap muka, dengan demikian guru dapat mengontrol tingkah laku siswa.
c.         Ventilasi dan pengaturan cahaya
Suhu, ventilasi dan penerangan adalah aset penting untuk terciptanya suasana belajar yang nyaman. 
2.2    Karakteristik Alat Pendidikan
2.2.1        Pengertian Karakteristik Alat Pendidikan
Karakteristik alat pendidikan merupakan hal yang dapat dikatakan sebagai persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan, baik yang itu alat pendidikan non material maupun alat pendidikan material yang digunakan dalam kegiatan kependidikan.
A.       Karakteristik Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan berbentuk non material merujuk pada bagaimana sebaiknya menerapkan perbuatan atau tindakan pendidik terhadap peserta didik. Alat pendidikan non material harus memenuhi karakteristik tertentu untuk mencapai tujuan pendidikan. Berikut adalah beberapa karakteristik perbuatan / tindakan sebagai alat pendidikan non material :
1)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya dilakukan dengan memikirkan terlebih dahulu bagaimana cara melakukan sesuatu karena setiap manusia mempunyai sifat konservatif yaitu sifat yang cenderung untuk mempertahankan atau tidak merubah kebiasaan. Manusia yang memiliki sifat konservatif tidak akan bisa menerima berbagai kebiasaan baru dalam hidupnya jika kita bertindak tanpa memikirkan segala sesuatunya terlebih dahulu.
2)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya membiasakan peserta didik akan hal – hal yang harus dikerjakan agar peserta didik terbiasa tanpa harus menunggu perintah orang lain untuk mengerjakan apa yang harus dikerjakan.
3)        Perbuatan / tindakan pendidik terhadap peserta didik hendaknya dilakukan dengan hati – hati, baik itu berupa teguran ataupun perlakuan. Karena, peserta didik yang menerima teguran atau larangan yang terlalu keras akan merasa segala sesuatu yang dilakukannya salah sehingga akan menimbulkan frustasi bahkan akan berdampak keras pada psikologi peserta didik yang tidak menutup kemungkinan akan tersinggung bahkan bisa menimbulkan rasa dendam.
4)        Perbuatan / tindakan hendaknya dilakukan dengan diikuti oleh bimbingan apa yang sebaiknya harus dilakukan peserta didik. Sering terjadi pendidik hanya memberikan ajuran yang mengakibatkan kebingungan sehingga suatu kegiatan yang seharusnya dilakukan peserta didik tidak dilaksanakan.
5)        Perbuatan / tindakan hendaknya diawali dengan memberikan beberapa gambaran yang sesuai sebelum mengajak peserta didik untuk melakukannya. Misalnya, kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan. Caranya dapat dilakukan dengan memberikan gambaran tentang pentingnya kebersihan dan memberikan informasi akan manfaat kebersihan, kemudian menghasilkan sikap dimana peserta didik tertarik untuk melakukan kegiatan kebersihan tersebut.
6)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya tidak harus memaksakan diri sedemikian rupa sehingga pendidik tidak lagi hidup wajar sebagai diri sendiri. Jika demikian, maka sebagai pendidik justru kehilangan hal pokok yang penting, yaitu kewajaran pendidik sebagai seorang dirinya sendiri. Sebaiknya pendidik berlaku sewajarnya manusia biasa tetapi penuh kesungguhan.
7)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya tidak berlebihan, misalnya berlebihan dalam memuji karena akan berakibat kurang baik, terutama pada peserta didik yang sudah mampu menimbang dengan akalnya.
8)        Perbuatan / tindakan pendidik hendaknya bijaksana dalam menanggapi kesalahan peseta didik, sebelum menegurnya harus dapat dipastikan kesalahan itu disengaja atau tidak.

B.       Karakteristik Alat Pendidikan Material
Sifat pendidikan secara umum menempatkan pentingnya alat pendidikan berbentuk material, maka beberaa karakteristik yang perlu dipahami dan dijadikan pertimbangan pendidik dalam menjalankan kegiatan pendidikan, seperti:
1)        Alat pendidikan hendaknya terbuat dari bahan yang kuat agar tahan lama, dengan memperhatikan keadaan setempat.
2)        Pembuatan alat pendidikan mudah dan dapat dikerjakan secara masal.
3)        Biaya alat pendidikan relatif murah.
4)        Alat pendidikan hendaknya enak dan nyaman bila ditempati atau dipakai sehingga tidak mengganggu keamanan pemakainya.
5)        Alat pendidikan relatif ringan dan mudah untuk dipindah-pindahkan.
Secara lebih rinci syarat-syarat alat pendidikan yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik, yaitu:
1)        Ukuran fisik peserta didik, agar pemakaiannya fungsional dan efektif.
2)        Bentuk dasar yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a)        Sesuai dengan aktivitas peserta didik dalm proses pendidikan.
b)        Kuat, mudah pemeliharaannya dan mudah dibersihkan.
c)        Mempunyai pola dasar yang sederhana.
d)        Mudah dan ringkas untuk disimpan dan disusun.
e)        Fleksibel, sehingga mudah digabungkan dan dapat pula berdiri sendiri.
3)        Konstruksi perabot hendaknya:
a)        Kuat dan tahan lama.
b)        Mudah dikerjakan secara masal.
c)        Tidak terganggu keamanan peserta didik.
d)        Bahan yang mudah didapat di pasaran dan disesuaikan dengan keadaan setempat.
Syarat-syarat alat pendidikan menurut bentuk dan jenisnya harus sesuai dengan fisik peserta didik. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1)        Keadaan bahan tidak membahayakan.
2)        Konstruksinya sesuai dengan kondisi peserta didik.
3)        Dipilih dan direncanakan dengan benar atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Alat pendidikan yang baik perlu memperhatikan aspek-aspek yang sesuai dan disesuaikan dengan umur, minat, fisik maupun psikis peserta didik. Untuk itu hal yang diperlukan:
1)        Keadaan bahan baku/material harus memiliki struktur yang kuat, terapi ringan, tidak membahayakan bagi keselamatan peserta didik.
2)        Konstruksinya harus sedemikian rupa, sehingga sesuai dengan kondisi peserta didik.
3)        Dipilih dan direncanakan dengan teliti dan baik.
4)        Pengadaan dan pengaturan harus sedemikian rupa, sehingga benar-benar berfungsi bagi penanaman, pemupukan serta pembinaan hal-hal yang berguna bagi peserta didik.
Pembuatan alat pendidikan akan dapat diandalkan keberhasilannya, apabila dimulai dengan suatu perencanaan yang mantap. Artinya apabila dalam menyusun perencanaan, telah dipikirkan secara matang tentang manusia, materi serta pembiayaan yang akan menunjang keberhasilan pendidikan, sehingga benar-benar akan memenuhi syarat filosofis, didaktis, psikologis, ekologis, ekonomis, dan estetisnya.

2.3    Jenis-jenis Alat Pendidikan
2.3.1        Pengertian dan Jeni Alat Pendidikan
Seperti yang telah dikemukaan sebelumnya bahwa, alat pendidikan dapat diartikan segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Alat pendidikan terdiri dari 2 jenis, yaitu yang bersifat non material dan material perbuatan atau tindakaan serta  yang bersifat material atau kebendaan.
A.       Jenis Alat Pendidikan Non Material
Alat pendidikan yang bersifat non material yaitu alat-alat pendidikan yang tidak bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai proses transformasi serta sarana dalam melaksanakan pendidikan, terdiri dari :
1)        Pembiasaan
Pada terdidik yang masih kecil, hal ini amat penting karena banyak hal dalam hidupnya itu adalah berupa kebiasaan ini. Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan terlebih dahulu, serta berlaku begitu saja tanpa dipikir lagi. Kebiasaan dalam kehidupan sehari hari memililiki peran sangat penting bagi kehidupan.
Jadi pembiasaan itu diperlukan untuk melaksanakan tugas secara benar dan rutin terhadap peserta didik. Misalnya agar peserta didik dapat melaksanakan shalat secara benar dan rutin maka mereka perlu dibiasakan shalat sejak masih kecil, dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya pembiasaan diperlukan untuk mendidik mereka sejak dini agar mereka terbiasa dan tidak merasa berat untuk melaksanakannya ketika meraka sudah dewasa.
2)        Suruhan
Di dalam proses transpormasi, suruhan adalah hal yang harus dikerjakan (kebersihan badan, kerapihan, ketelitian dan sebagainya). Suruhan merupakan jenis alat pendidikan yang tergolong banyak dilakukan karena memang dalam kehidupan manusia itu ada hal yang harus dihindarkan dan sebaliknya ada hal yang harus dikerjakan.
3)        Larangan
Larangan adalah bentuk alat pendidikan untuk pembiasaan dalam hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
4)        Menganjurkan
Menganjurkan mempunyai sifat tidak mengikat dan terasa tidak memaksa pada terdidik. Menganjurkan tidak terlalu tepat untuk dijadikan alat pendidikan meskipun dalam situasi tertentu dapat juga digunakan, misalnya pada situasi terdidik telah baik melakukan sesuatu akan tetapi akan lebih baik lagi kalau ia menambah suatu kegiatan untuk membuat kegiatan terdahulu itu lebih sempurna.
5)        Mengajak
Dalam menjalankan perannya, yang paling dilakukan oleh pendidik ialah mengajak. Mengajak kedengarannya lebih simpatik, dan karena itu tidak bersifat memaksakan kehendak pendidik. Meskipun demikian ajakan itu tidak pula harus demikian lemah sehingga sifatnya seperti anjuran. Ajakan adalah suruhan halus, dengan jalan menunjukan terlebih dahulu segi baiknya daripada sesuatu kegiatan yang ingin kita lakukan. Misalnya: kita ingin agar anak-anak kita suka akan kegiatan membersihkan rumah tempat tinggal. Kita mula-mula menunjukan enaknya rumah yang bersih dan sehat, betapa senangnya kita tinggal di rumah yang demikian.
6)        Memberi contoh
Memberi contoh adalah alat pedidikan yang banyak dan sudah lama sekali dipakai. Bahkan barangkali secara alamiah memberi contoh adalah alat pendidikan yang tertua, disamping suruhan dan larangan.
Yang dimaksud memberi contoh adalah:
1.        Memberi contoh dalam arti sengaja berbuat untuk secara sadar ditiru oleh terdidik.
2.        Berlaku sesuai norma dan nilai yang akan kita tanamkan pada terdidik sehingga tanpa sengaja menjadi contoh (teladan) bagi terdidik.
7)        Memuji
Cara memuji banyak juga memberi efek yang baik pada terdidik. Secara manusiawi siapakah yang tak senang kalau mendapat pujian. Para pribadi-pribadi yang kurang berniat baik cara ini digunakan untuk mendapat keuntungan tertentu dari orang yang ia puji. Cara ini licik dan hanya dilakukan oleh orang-orang yang berniat tidak baik.
Memuji pekerjaan yang baik menunjukkan selera dan pengertian yang baik, serta menunjukkan penghargaan pada suatu prestasi. Sebaliknya kalau melihat suatu prestasi yang baik lalu didiamkan saja maka hal itu berarti tidak menghargai sesuatu.  Memuji berarti memberi dorongan untuk terus berprestasi. Maka memuji terdidik itu tidak berdampak jelek, kecuali kalau ukurannya melapaui batas.
8)        Menghukum
Ada suatu cara mendidik yang paling banyak harus kita hindari dan sedapat mungkin diberikan dengan jalan edukatif. Cara ini adalah menghukum. Kita baru menghukum kalau kita tau bahwa terdidik sadar bahwa ia melakukan pelanggaran atas suatu aturan. Menghukum terdidik yang tidak tahu kesalahannya adalah pekerjaan yang tidak edukatif. Kecuali tidak edukatif maka tujuan menghukum juga tidak tercapai, sebab tujuan menghukum seharusnya menyadarkan orang akan kesalahannya serta menanamkan keinginan memperbaiki diri. Hal itu tidak akan tercapai kalau terdidik tidak tahu akan kesalahannya.
Yang harus diperhatikan dalam memberikan hukuman pada terdidik adalah sebagai berikut : 
1.        Hukuman itu hendaknya edukatif (mendidik), berangkat dari kesediaan kita membantu terdidik untuk berkembang, dengan kata lain bukan membalas dendam.
2.        Bentuk hukuman hendaknya sedapat mungkin ada hubungannya dengan bentuk kesalahan. Misalnya tidak melakukan kewajiban seharusnya ditebus dengan melakukan kewajiban lain.
3.        Jangan menyakiti harga diri terdidik. Betapapun ia bersalah tetapi ia adalah tetap terdidik dengan kediri-sendiriannya. Harga diri tidak boleh terluka.
4.        Jangan memberi hukuman badan. Sedapat mungkin hindari ini, karena menyinggung harga diri, juga akan mengakibatkan banyak hal. Baik dari segi hukuman maupun dari segi kesulitan hubungan dengan pihak lain.

B.       Jenis Alat Pendidikan Material
Alat pendidikan yang bersifat materiil, yaitu alat-alat pengajaran yang berupa benda-benda yang nyata. Pada persekolahan, jenis alat pendidikan material pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1)        Lahan/Tanah
Pada umumnya lahan yang diperlukan adalah 50% untuk bangunan sekolah dan 50% untuk halaman sekolah, namun idealnya luas tanah tiga kali lebih luas daripada bangunannya karena dikaitkan dengan kebebasan ruang gerak untuk anak.
2)      Bangunan/Gedung
Untuk murid pada sekolah yang makin tinggi, kebutuhan ruang gerak makin sempit dan diperkirakan sebagai berikut:
1.      Kanak-kanak/TK: masing masing memerlukan ± 4m2  dalam ruangan dan 6m2 di luar ruangan.
2.      Murid-murid SD: masing-masing memerlukan ± 3m2 dalam ruangan dan 5m2 di luar ruangan.
3.      Siswa SLTP/SLTA: masing-masing memerlukan 2m2 dalam ruangan dan 4m2 di luar ruangan.
4.      Mahasiswa: masing-masing memerlukan 1,5m2 sampai 2m2 dalam ruangan.
Ukuran ruang belajar mengajar pun ditentukan oleh ruang gerak anak didik yang menempatinya, sehingga perlu ada pembatasan dari perbandingan antara jumlah anak didik sebagai penghuni kelas dengan luasnya ruangan. Jumlah yang ideal untuk suatu ruang kelas adalah antara 36-40 anak. Agar ada pegangan dalam hal ini sebagai contoh, menurut hasil penelitian adalah :
1.      Luas lantai adalah jumlah anak secara ideal x ruang kebebasan geraknya x 1m2.
2.      Luas selasar adalah 20% x luas lantai x 1m2.
3.      Luas tanah adalah jumlah (a+b) x 3 x 1 x 1m2
3)      Perabot dan Perlengkapan
Dalam mengatur perabot sekolah, harus diperhatikan macam dan bentuk dari pada perabot itu sendiri. Perabot tunggal atau ganda, perabot individual atau klasikal perlu pengaturan yang sebaik mungkin, sehingga membantu kelancaran jalannya kegiatan belajar mengajar di dalam ruangan. Adapun pengaturan perabot yang harus diperhatikan adalah:
a.       Perbandingan antara luas lantai dan ukuran perabot yang akan dipakai dalam ruangan tersebut.
b.      Kelonggaran jarak dan dinding kira kanan.
c.       Jarak satu perabot dengan jarak perabot lainnya.
d.      Jarak deret perabot terdepan dengan papan tulis.
e.       Jarak deret perabot paling belakang dengan tembok pembatas.
f.        Arah menghadapnya perabot.
g.      Kesesuaian ruangan dan keseimbangan.

2.4  Penggunaan Alat Pendidikan
Penggunaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Di dalam memilih alat pendidikan yang akan digunakan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain yaitu:
a.         Tujuan apakah yang ingin dicapai dengan alat itu.
b.        Siapakan yang akan menggunakan alat itu.
c.         Alat-alat manakah yang tersedia dan dapat digunakan.
d.        Terhadap siapakah alat itu digunakan.
Tujuan pendidikan adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan yang dapat dicapai antara peserta didik dan pendidik, dan pergaulan ini merupakan alat pendidikan yang utama.
Jadi, dapat ditegaskan bahwa alat pendidikan yang utama untuk mencapai tujuan pendidikan adalah pergaulan. Dalam pergaulan, setiap anak berhak untuk memperoleh petuah, petunjuk, atau contoh sebagaimana yang diperoleh dalam situasi pendidikan formal.
Untuk itu, pemakaian alat pendidikan harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a.         Tujuan pendidikan
b.        Jenis alat pendidikan
c.         Pendidik yang memakai alat pendidikan
d.        Anak didik yang dikenai alat pendidikan.
Dalam masalah terhadap siapakah alat itu digunakan, maka perlu diingat seperti apakah kondisi anak yang menerimanya, apakah anak itu berkelainan atau tidak, dan jika memiliki kelainan, bagaimanakah kelainannya, berapakah umur anak didik itu, bagaimana watak dan kebiasaannya, dan lain-lain.
Selain peserta didik, pendidik sebagai alat pendidikan pun juga berbeda-beda keahlian dan orientasinya meskipun dalam bidang studi yang sama. Pendidik tidak boleh memaksakan diri menggunakan alat yang tidak cocok.
Contohnya, penggunaan alat pendidikan non material dalam bentuk paksaan, tentunya tidaklah sama tingkatan paksaan tersebut terhadap anak perempuan dan laki-laki, kanak-kanak dan orang tua, anak yang berbakat dan anak yang malas, dan sebagainya.
BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Alat pendidikan merupakan segala sesuatu yang digunakan untuk kegiatan kependidikan. Alat pendidikan juga merupakan faktor yang berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada pula karakteristik alat pendidikan, yakni merupakan hal yang dapat dikatakan sebagai persyaratan atau berbagai kondisi ideal alat pendidikan.
Alat pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu alat pendidikan non material dan alat pendidikan material. Alat pendidikan non material yaitu alat pendidikan yang berupa tindakan / perbuatan yang terdiri dari ; pembiasaan, suruhan, larangan, menganjurkan, mengajak, memberi contoh, memuji dan menghukum. Sedangkan alat pendidikan material yaitu alat pendidikan yang berupa benda – benda nyata, misalnya ; lahan, gedung, perabot dan perlengkapan belajar.
Penggunaaan alat pendidikan dipengaruhi oleh kecakapan pendidik yang harus menyesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, dan sebagai seorang pendidik sebaiknya harus menghindari tindakan yang memaksa. Penggunaan alat pendidikan juga dipengaruhi oleh pribadi yang akan memakainya. Pemakai alat pendidikan juga harus dapat menyesuaikan diri dengan tujuan yang dikandung oleh alat itu. Penggunaan alat pendidikan mempunyai keterkaitan dengan sifat kepribadian pemakainya yang merupakan sifat khas dari alat pendidikan.
3.2  Saran
Sebagai calon guru (pendidik) kita harus mengetahui tentang alat-alat pendidikan agar ketika masuk pada dunia pendidikan sudah menguasai hal tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

       Asih, Firlimas. (2018). Makalah Konep Karakteristik dan Jenis Alat Pendidikan (Online) Tersedia di: http://pgsd15a1-umc.blogspot.co.id/2018/01/makalah-konsep-karakteristik-dan-jenis.html
  Sabrida, Ananda Y. (2018) Makalah Alat Pendidikan(Online) Tersedia di:  http://www.academia.edu/16943446/Makalah_Alat_Pendidikan 
       Sadulloh, Uyoh, Agus Muharram dan Babang Robandi (2011). Pedagogik (Ilmu Mendidik) Bandung: ALFABETA,cv
         Sadulloh, Uyoh, Agus Muharram dan Babang Robandi (2007). Pedagogik. Bandung: CIPTA UTAMA
       Sulistiawan, Heru (2010). Alat Alat Pendidikan, Karakeristik Pendidikan, Alat Pendidikan Jenis Alat Pendidikan, Penggunaan Alat Pendidikan(Online) Tersedia di:  https://surick.wordpress.com/2010/11/22/jenis-alat-pendidikan/    
H aroes.(2010). Alat-alat Pendidikan  dan Karakteristik (Online) Tersedia di:  http://ilmukitanih.blogspot.co.id/2010/05/alat-alat-pendidikan-karakteristik-alat.html










Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING