PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

  BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Suatu sistem adalah jalinan antar beberapa komponen yang saling terkait dan saling mempengaru

BEASISWA BAZMA PERTAMINA


Inilah Saya dan Kontribusiku Bagi Indonesia
“Mengabdi sebagai bentuk implementasi dari sebuah ilmu”
            Perkenalkan namaku Yusuf Abdul Rohman, biasa dipanggil Yusuf. Aku terlahir disebuah kota yang terkenal dengan bawang dan telor asinnya yaitu Brebes. Tepatnya di Desa karangsambung Kecamatan Losari, rumahku perbatasan dengan Provinsi Jawa Barat hanya terpisah oleh sungai cisanggarung. Ketika berada dirumah membuatku menjadi mengenang masa-masa kecilku saat berada di bangku sekolah dasar. Selain menjadi tempat belajar dan bermain. Hal ini menjadi salah satu motivasiku untuk terus berlajar dan tetap semangat mengejar cita-cita. Dibalik kebahagiaan pada masa kecilku, tidak sedikit teman-temanku yang putus sekolah dikarenakan faktor ekonomi yang membuat teman-temanku tidak lanjut  sekolah. Hal ini yang menjadi faktor kurangnya ilmu dan pengetahuan orang-orang yang tidak mengetahui arti penting dalam sebuah Pendidikan. Inilah yang menambah motivasiku untuk memajukan desaku dan bangsaku sendiri dengan cara terus melanjutkan Pendidikan sampai perguruan tinggi.
            Bapaku diberi amanah oleh masyarakat menjadi seorang ustadz atau pemuka agama, karena beliau mumpuni perihal agama. Hal ini menjadikan aku untuk masuk ke sebuah pesantren yang tak jauh dari rumah hanya sekitar 20 menit saja, pesantren ini berada di perbatasan Brebes yaitu Cirebon. Demi masa depanku aku rela untuk berada jauh dengan orang tuaku dan disinilah awal perjuanganku dimulai. Aku masuk sekolah formal Mts pada tahun 2011. Selain belajar ilmu umum aku juga belajar ilmu agama juga, dan pada saat duduk dibangku MTs aku pun tidak hanya belajar saja tetapi selain itu aku ikut organisasi OSIS dan menjabat sebagai Staf Keagamaan. Kegiatan yang dilaksanakan pada saat itu adalah kultum (kuliah tujuh menit) yang dilaksanakan setelah melaksanakan shalat dhuhur berjamaah. Disanalah saya mulai belajar untuk berbicara di depan dan sedikit-sedikit untuk mengamalkan ilmu yang ku dapat. Pada tahun 2014 aku lulus dan tetap melanjutkan menjadi santri di Pondok Pesantren tersebut seraya sekolah di MAN. Disinipun aku mengikuti  OSIS juga dan diamanahi sebagai Staff Keagamaan. Kegiatan yang dilakukan pun tidak berbeda pada saat MTs dulu. Hal yang paling disukai pada saat mondok yaitu ketika libur telah datang, dimana disitulah saya mempunyai waktu untuk mengamalkan ilmu yang ku dapatkan pada saat di pondok.
            Kini aku berusia 19 tahun. Aku sedang menempuh semester 4 di Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Alhamdulillah sampai saat ini aku terus diberi jalan untuk melanjutkan Pendidikanku di perguruan tinggi. Selain belajar, kegiatan yang dilakukan adalah menjadi bagian dari pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa dan menjabat sebagai Staff Hubungan Eksternal. Banyak kegiatan yang bersifat mengabdi ke desa. Pada tahun 2018 terjadi bencana di sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Sumedang dan saya melakukan kegiatan penggalangan dana disekitar kampus maupun diluar kampus, untuk membantu meringankan beban yang terkena musibah pergeseran tanah itu. Pada bulan Desember 2018 saat terjadi bencana di Banten aku melakukan penggalangan dana kembali dan aku pun terjun langung ke sana untuk membantu dan melihat kondisi pada saat itu.
            Pada tahun ini (2019) aku diamanahi sebagai ketua Himpunan Mahasiswa PGSD, HIMA pada saat ini baru terbentuk pada bulan Oktober 2018. Kegiatan yang sangat terbaru sekali yaitu aku melakukan pengabdian pada bulan Januari 2019 di Desa Cirinten yang merupakan salah satu desa di Kabupaten Lebak. Desa itu jauh sekali dari perkotaan dengan jalan yang masih bebatuan dan tanah berwarna merah karena tempatnya berada dipegunungan dan tidak jauh dari Suku Baduy juga. Mulai dari Pendidikan hingga ekonominya pun masih sangat minim sekali. Aku bersama teman-teman lainnya membuka taman baca yang disebut TAMPILING (taman baca keliling). Ilmu dan pengetahuan yang ku dapatkan sampai saat ini membuatku berkeinginan setelah lulus nanti untuk masuk ke dalam pelosok-pelosok desa yang masih tertinggal dan mengamalkan ilmu yang telah didapat. Karena sangat miris sekali ketika melihat adik-adik para penerus bangsa khususnya tidak mengetahui apa-apa dan ingin sekali untuk membuat sebuah forum keagamaan dimana didalamnya ada kegiatan pengajian karena untuk menumbuhkan jiwa-jiwa spiritual. Terakhir, semua usaha yang akan ku bangun harus memiliki ilmu dan pengetahuan yang cukup, tidak terlepas dari biaya Pendidikan yang ku lakukan pada saat ini karena beban orang tuaku yang banyak membuatku untuk mengajukan Beasiswa Bazma Pertamina ini agar dapat meringkan beban orang tuaku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN