PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

  BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Suatu sistem adalah jalinan antar beberapa komponen yang saling terkait dan saling mempengaru

DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING


DEFINISI BIMBINGAN DAN KONSELING
MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling pada Semester Genap Tahun Akademik 2017/2018
Dengan Dosen Pembimbing Dr. Isrok’ Atun, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 5

PGSD 1A

Ulhaq Aghisni
1700618
12
Dewi Ratnawati
1700774
16
Nunik Ainun Auliani
1702073
37



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 
1.2 Tujuan.................................................................................................................... 
1.3 Manfaat.................................................................................................................. 
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bimbingan dan Konseling.........................................................................
2.3  Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling...........................................................
2.3 Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar...............................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Definisi dan Perbedaan Bimbingan Konseling ini guna memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Tidak lupa sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat selesai dengan lancar, untuk itu kami selaku penyusun berterima kasih kepada Ibu Dr. Isrok’ Atun, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, guna menghasilkan makalah yang lebih baik. Semoga makalah yang kami susun dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan bagi pembaca.



Sumedang,  Maret 2018
Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah
Pentingnya bimbingan dan konseling khusunya di sekolah dasar belum begitu dipahami, baik oleh guru maupun kepala sekolah. Bahkan masih banyak guru yang belum sepenuhnya memahami bahwa bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari komponen pendidikan secara keseluruhan.
Profesi konselor di sekolah dasar saat ini belum diakui karena konselor di sekolah dasar cenderung menjadi tanggungjawab guru kelas. Guru kelas bertindak bukan hanya memberikan materi pelajaran dengan jumlah mata pelajaran yang cukup banyak tetapi juga dibseri beban sebagai guru yang bertugas sebagai konselor.
Secara umum sikap guru dan kepala sekolah masih kaku terhadap bimbingan dan konseling ini, kebanyakan mereka menganggap bahwa bimbingan dan konseling hanya menangani peserta didik yang mempunyai masalah terutama yang berhubungan dengan kenakalan. Peserta didik yang dianggap nakal dan suka melanggar peraturan sekolahlah yang sering dianggap sebagai sasaran bimbingan dan konseling.

1.2  Rumusan Masalah
                       1.2.1         Apa definisi bimbingan dan konseling?
                       1.2.2         Apa perbedaan antara bimbingan dan konseling?
                       1.2.3         Apa tujuan bimbingan dan konseling di sekolah dasar?

1.3  Tujuan
                       1.3.1         Untuk mengetahui definisi bimbingan dan konseling.
                       1.3.2         Untuk mengetahui perbedaan antara bimbingan dan konseling.
                       1.3.3         Agar pembaca mengetahui tujuan bimbingan dan konseling di sekolah.

BAB II
PEMBAHASAN

  2.1      Definisi Bimbingan dan Konseling
1.   Definisi Bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata “Guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun, atau membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.
Menurut Supriadi (2004:207) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan oleh konselor atau pembimbing kepada klien agar klien dapat memahami dirinya, mengarahkan dirinya, memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, menyesuaikan diri dengan lingkungannya (keluarga, sekolah, dan masyarakat), mengambil manfaat dan peluang-peluang yang dimilikinya dalam rangka mengembangkan diri sesuai dengan potensinya sehingga berguna bagi masyarakat dan dirinya.
Sementara itu, menurut Prayitno menyatakan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Berdasarkan pengertian menurut para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang dialami oleh individu dengan cara terus menerus dan sistematis.
2.      Definisi Konseling
Secara etimologis, istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang berarti “dengan” atau “bersama” yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”. Sedangkan dalam bahasa Anglo Saxson, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti “menyerahkan” atau “menyampaikan”.
Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychology).
Dari pengertian konseling menurut Division of Conseling Psychology, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.   Konseling merupakan proses pemberian bantuan.
2.   Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami hambatan atau gangguan dalam proses perkembangannya.
3.   Konseling dapat dilakukan pada setiap waktu.
4.   Konseling bertujuan agar individu dapat mencapai perkembangan yang optimal.
Konseling juga merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien. Dalam wawancara konseling itu klien mengemukakan masalah-masalah yang sedang dihadapinya kepada konselor, dan konselor menciptakan suasana hubungan yang akrab dengan menerapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik wawancara konseling sedemikian rupa sehingga masalahnya mampu teratasi.
Jadi, Bimbingan dan Konseling adalah suatu proses tolong menolong untuk mencapai tujuan yang dimaksud, dapat juga diartikan sebagai hubungan timbal balik antara dua orang untuk menangani masalah klien, yang didukung keahlian dengan suasana yang laras berdasarkan norma-norma yang berlaku untuk tujuan yang berguna bagi klien.
  2.2      Perbedaan antara Bimbingan dan Konseling
Berikut ini terdapat beberapa perbedaan antara bimbingan dan konseling. Menurut Bimo Walgito bimbingan adalah bantuan atau pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan. Sedangkan konseling melihat adanya hubungan antara si penolong yang terlatih atau ahli dan seseorang yang benar-benar sedang mencari pertolongan.
Perbedaan bimbingan dan konseling menurut Daniel Mc, bimbingan diadakan untuk tujuan membantu setiap orang mengenal dirinya sendiri. Sedangkan Konseling adalah pertemuan secara langsung kepada orang yang akan di beri bantuan untuk menyesuaikan dirinya secara efektif dengan dirinya sendiri maupun dengan lingkungan disekitarnya.
Adapun perbedaan bimbingan dan konseling menurut Moh. Surya, bimbingan merupakan suatu proses untuk memberi bantuan secara terus menerus dengan sistematis terhadap individu untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapinya, agar mencapai kemampuan dalam memahami dirinya sendiri (selfunderstanding), kemampuan untuk menerima dirinya sendiri (selfacceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya sendiri (selfdirection) ke arah yang lebih baik, dan kemampuan untuk merealisasikan atau mewujudkan dirinya (selfrealization) sesuai dengan potensi yang ada dalam dirinya untuk memberi penyesuaian dengan lingkungan disekitar.Sedangkan konseling adalah hubungan seorang konselor dengan konseli. Hubungan ini terkadang bersifat individual meski biasanya melibatkan lebih dari 2 orang.
Jadi perbedaan bimbingan dan konseling dapat dilihat dari segi isi kegiatan dan tenaga kerja yang menyelenggarakannya. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi, kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan. Sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.

Kemudian apabila dilihat dari segi tenaga kerja yang menyelenggarakan, bimbingan dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa, dan lain-lain. Sedangkan konseling hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlatih. Dengan kata lain, konseling merupakan bentuk khusus bimbingan yaitu layanan yang diberikan oleh konselor kepada klien secara individu.

  2.3      Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Tujuan bimbingan dan konseling lebih lanjutnya adalah membantu individu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, hidup bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian peserta didik dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberi sumbangan yang berarti kedepada kehidupann masyarakat umumnya.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik harus  mendapatkan kesempatan untuk:
1.      Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidupnya.
2.      Mengenal dan memahami kebutuhan secara realistis.
3.      Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan diri sendiri.
4.      Mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal.
5.      Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama.
Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik dapat:
1.      Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin.
2.      Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.
3.      Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan.
4.      Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya
5.      Mengatasi kesulitan dalam menyakurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.

















BAB III
PENUTUP
  
                     3.1   KESIMPULAN
Bimbingan merupakan bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu atau beberapa orang dengan memberikan pengetahuan tambahan untuk memahami dan mengatasi permasalahan secara terus menerus dan sistematis. Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
Perbedaan bimbingan dan konseling dapat dilihat dari segi isi kegiatan dan tenaga kerja yang menyelenggarakannya. Dari segi isi, bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi, kegiatan pengumpulan data tentang siswa dan lebih menekankan pada fungsi pencegahan. Sedangkan konseling merupakan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tatap muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien.
Bimbingan dan konseling bertujuan membantu individu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, hidup bersama dengan individu-individu lain, harmoni antara cita-cita mereka dengan kampuan yang dimilikinya.

                    3.2      SARAN
Menurut kami perlunya peningkatan kualitas konselor dalam perkembangan dunia pendidikan akan memberikan dampak positif. Di dalam satu sekolah tidak cukup hanya mengandalkan satu orang saja.
Untuk program bimbingan disekolah peranan guru sangat diutamaan, karena guru adalah seorang pendidik, pengajar dan membimbing siswa, untuk menjadi orang yang berilmu dan orang yang memiliki tingkah yang baik, guru juga menjadi panutan para siswa untuk mendapatkan ilmu disekolah. Guru harus memberikan ilmu dan mengajar dengan sabar, ikhlas dan mengutamakan kepentingan para siswa diatas kepentingan kepribadiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Pangestu, Agung. (2016). Pengertian Persamaan dan Perbedaan Bimbingan Konseling. [Online]. Tersedia: https://www.google.co.id/amp/s/agungpangestusite.wordpress.com/2016/06/19/pengertian-persamaan-dan-perbedaan-bimbingan-konseling/amp/. Diakses pada 10 Maret 2018.
Qarlina, Nuzuliani. (2013). Bimbingan dan Konseling. [Online]. Tersedia: https://nuzulianiqarlina.wordpress.com/2013/05/29/bimbingan-dan-konseling/amp/. Diakses pada 12 Maret 2018.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN