PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

  BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Suatu sistem adalah jalinan antar beberapa komponen yang saling terkait dan saling mempengaru

DIMENSI-DIMENSI KEMANUSIAAN DAN ARTI PENTING KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING


DIMENSI-DIMENSI KEMANUSIAAN DAN ARTI PENTING KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING
MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Bimbingan dan Konseling pada semester genap tahun akademik 2018/2019
Diampu oleh:
Dr. Isrok’atun,M.Pd.


Disusun oleh:
Fitria Putri Suryani                 1701139/22
Sri Ayu Pujawati                     1701522/29
Euis Lina Herlina Firdaus       1403678/46
Kelompok 2
Kelas 1A

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018


KATA PENGANTAR 

Assalamu’alaikum Wr.Wb             
Puji syukur kehadirat Illahi Robbi, berkat Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dimensi-Dimensi Kemanusiaan dan Arti Penting Kegiatan Bimbingan dan Konseling”.
            Makalah ini sebagai titik awal dalam pembelajaran mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Adapun isinya mengenai dimensi-dimensi kemanusiaan, dan arti pentingnya kegiatan bimbingan dan konseling.
            Dalam penyusunan makalah ini, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu  di antaranya:
1.      Dr. Isrok’atun, M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Bimbingan dan Konseling.
2.      Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara materil maupun moril, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini tepat pada waktunya.
3.      Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
            Di dalam penyusunan makalah ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi. Oleh karena itu, penyusun meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Semoga dengan pembuatan makalah ini, dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan sebagai sumber  referensi tentang prinsip belajar mengajar.




Sumedang, Februari 2018

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. i
DAFTAR ISI. ii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
A.   Latar Belakang. 1
B.    Rumusan Masalah. 2
C.    Tujuan Penulisan. 2
BAB II PEMBAHASAN.. 3
A.   Dimensi-Dimensi Kemanusiaan. 3
B.    Pengertian Bimbingan dan Konseling. 5
C.    Pentingnya Kegiatan Bimbingan dan Konseling. 6
BAB III PENUTUP. 7
A.   Kesimpulan. 7
B.    Saran. 7
DAFTAR PUSTAKA.. iii

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Potensi kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Manusia memiliki ciri khas yang secara prinsipil berbeda dari hewan. Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu dari apa yang disebut sifat hakikat manusia. Disebut sifat hakikat manusia karena secara hakiki sifat tersebut hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Oleh karena itu, sangat strategis jika pembahasan tentang dimensi-dimensi kemanusiaan.
Seiring perkembangan zaman problematika peserta didik di sekolah semakin beragam. Jalan pikiran mereka menjadi terbagi dengan masalah diluar sekolah dan di dalam sekolah. Suatu tindak layanan sekolah pada peserta didik dengan bimbingan konseling yang mengarahkan para peserta didik untuk mengetahui bakat dan potensi dalam diri mereka.
Bimbingan konseling biasanya berbicara mengenai aspek psikologis, ini akan sangat penting jika ada banyak gangguan psikis pada peserta didik yang biasanya tertekan masalah dan tidak mampu menangkap pelajaran dengan baik. Bimbingan konseling juga sangat penting posisinya untuk membimbing siswa untuk memotivasi diri bahwa mereka adalah suatu pribadi yang unik dan mampu bersaing.
Perlunya bimbingan konseling dapat berfungsi sebagai pemantau masalah-masalah siswa yang berkaitan tentang masalah kelainan tingkah laku dan adaptasi. Sulitnya salah satu siswa untuk bergaul dan cenderung mengasingkan diri dari teman-temannya memiliki akar permasalahan yang biasanya beruntung.

B.     Rumusan Masalah

             1.      Apa saja dimensi-dimensi kemanusiaan itu?
             2.      Apa yang dimaksud dengan Bimbingan dan Konseling?
             3.      Seberapa penting kegiatan Bimbingan dan Konseling?

C.    Tujuan Penulisan

             1.      Untuk mengetahui macam-macam dari dimensi kemanusiaan
             2.      Untuk mengetahui pengertian dari Bimbingan dan Konseling
             3.      Untuk mengetahui pentingnya dari kegiatan Bimbingan dan Konseling

BAB II

PEMBAHASAN 

A.    Dimensi-Dimensi Kemanusiaan

Untuk mengetahui manusia menurut teori konseling, maka penting mengetahui secara singkat dimensi-dimensi kemanusiaan yang memegang peranan penting dalam kegiatan konseling. Dimensi-dimensi kemanusiaan tersebut adalah :

      1.      Dimensi Individual (individualitas)
Manusia diciptakan oleh Tuhan memiliki kepribadian yang berbeda-beda serta memiliki bentuk fisik yang berbeda pula. Selain memiliki berbagai perbedaan, antara orang yang satu dengan orang yang lainnya pun memiliki persamaan, seperti sama-sama memerlukan makanan dan minuman serta udara segar, sama-sama menghendaki kesenangan dan kebahagiaan, sama-sama dapat menderita dan mengalami kesembuhan, sama-sama dapat mempelajari sesuatu, sama-sama menginginkan untuk  mencintai dan dicintai.
Tidak ada diri individu yang identik dengan orang lain di dunia ini. Bahkan dua anak yang kembar sejak lahir tidak bisa dikatakan identik. karena adanya individualitas ini, maka setiap orang memiliki kehendak, perasaan, cita-cta, kecenderungan, semangat, dan daya tahan yang berbeda.

       2.      Dimensi Sosial (sosialitas)
Setiap manusia dilahirkan telah dikaruniai potensi untuk hidup bersama dengan orang lain dengan kata lain setiap individu memerlukan individu lainnya agar bias bertahan hidup. Bahkan seorang individu yang anti sosialpun tidak bisa hidup sendiri dan memerlukan orang lain.
Menurut Immanuel Kant, manusia hanya menjadi manusia jika berada diantara manusia. Apa yang dikatakan Immanuel Kant cukup jelas, bahwa hidup bersama dan diantara manusia lain akan memungkinkan seseorang dapat mengembangkan kemanusiaannya.
Lebih jauh kehidupan sehari-hari setiap orang menampilkan kebersamaannya dengan orang lain. Hampir setiap kegiatan seseorang melibatkan berperannya orang lain. Dengan demikian, jelaslah betapa besar pengaruh “orang lain” terhadap kehidupan dan perkembangan seseorang sejak masa keberadaannya yang paling awal di dunia bahkan hingga ia meninggal dunia.

      3.      Dimensi Kesusilaan (moralitas)
Manusia ketika dilahirkan bukan hanya dikaruniai potensi individualitas dan sosialitas melainkan juga memiliki potensi kesusilaan. Dimensi kesusilaan maksudnya adalah bahwa dalam diri manusia ada kemampuan untuk berbuat kebaikan dalam arti susila atau moral, seperti bersikap jujur dan berlaku adil. Manusia susila menurut Drijarkara adalah manusia yang memiliki nilai-nilai, mengayati, dan melaksanakan nila-nilai tersebut.
Kehidupan manusia tidak bersifat acak ataupun sembarangan,tetapi mengikuti aturan tertentu. Hampir semua kegiatan manusia, baik perseorangan maupun kelompok, mengikuti aturan-aturan tertentu.  Manusia dalam mengembangkan dimensi individual dan dimensi social memerlukan norma dan etika yang mengatur agar kedua dimensi tersebut berjalan seimbang.

      4.      Dimensi Keberagaman (religiusitas)
Selain sebagai makhluk sosial, manusia juga makhluk religius. Jika ditinjau dari sudut agama, kehidupan tidak semata-mata hanya dilihat dari kehidupan di dunia yang fana ini, melainkan juga menjangkau kehidupan di akhirat. Semakin disadari keterkaitan pada sang pencipta, kesadaran tersebut pada gilirannya mewarnai perikehidupan manusia, baik secara perseorangan maupun kelompok. Apa yang dkerjakan sekarang akan dipetik hasilnya kelak dikemudian hari. Lebih jauh, apa yang dilakukan sekarang merupakan perbuatan yang derajat imbalannya akan diperhitungkan bagi kehidupan di akhirat.

Dengan memperhatikan keempat dimensi diatas, manusia diharapkan mampu mencapai derajat keutuhan sesuai dengan pencipataan sebagai makhluk yang indah, tidak saja meguasai teknologi tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

B.     Pengertian Bimbingan dan Konseling

Menurut Prayitno dan Erman Amti bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa individu agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dengan berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Menurut Smith bimbingan diartikan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasi-interpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik.
Konseling itu sendiri merupakan hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dimana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar.
Jones (Insano, 2004 : 11) menyebutkan bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan kliennya.
Dari semua pendapat yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat dirumuskan dengan singkat bahwa bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang mengalami sesuatu masalah sehingga individu tersebut memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. 

C.    Pentingnya Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Kegiatan Bimbingan dan Konseling memiliki peranan penting bagi individu yang membutuhkan bantuan maupun yang tidak. Pengembangan kemanusiaan seutuhnya hendaknya mencapai pribadi-pribadi yang kediriannya matang dengan kemampuan sosial yang menyejukan, kesusilaan yang tinggi, dan keimanan serta ketaqwaan yang dalam. Tetapi, kenyataanya yang sering dijumpai adalah keadaan pribadi yang kurang berkembang dan rapuh, kesusilaan yang rendah, dan keimanan yang dangkal.
Pemberian layanan bimbingan dan konseling memiliki arti penting agar seorang individu dapat :
      1.      Dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir, serta kehidupanya di masa yang akan datang.
         2.      Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin.
         3.      Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, serta lingkungan kerjanya.
        4.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka setiap individu harus mendapatkan kesempatan untuk :
      1.      Mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas-tugas perkembangannya.
      2.      Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya.
      3.      Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitannya sendiri.
      4.      Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
      5.      Mengembangkan segala potensi yang dimilikinya.

BAB III

PENUTUP 

A.    Kesimpulan

Manusia merupakan makhluk yang indah dan memiliki derajat paling tinggi diantara makhluk hidup lainnya yang hidup di dunia ini. Dimensi-dimensi kemanusiaan terdapat empat dimensi. Yaitu dimensi keindividualan, kesosialan, kesusilaan, dan dimensi keberagaman. Dimana dari keempat dimensi tersebut dimaksudkan sebagai sesuatu yang secara hakiki ada pada manusia disuatu segi dan di segi lain sebagai sesuatu yang dapat dikembangkan.
Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli kepada individu yang mengalami sesuatu masalah sehingga individu tersebut memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidupnya. Serta memiliki peranan yang penting terutama bagi peserta didik.

B.     Saran

Kita sebagai manusia harus mempunyai keempat dimensi yang telah dipaparkan diatas, agar menjadi manusia seutuhnya. Ketika dalam diri seorang individu mengalami keresahan hati atau membutuhkan bantuan bisa datang ke konselor.

DAFTAR PUSTAKA 

Amti, Erman dan Prayitno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Anjar. 2013. Dimensi-Dimensi Kemanusiaan. [Online] http://ilmu-pendidikan-tp.blogspot.co.id/2013/12/dimensi-dimensi-kemanusiaan.html?m=1 (Diakses 15 Februari 2018).
Faqih, Iza. 2012. Arti Penting dan Tujuan Bimbingan. [Online] http://izafaqih.blogspot.co.id/2012/01/arti-penting-dan-tujuan-bimbingan.html?m=1 (Diakses 15 Februari 2018).





Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN