PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

  BAB I  PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan. Suatu sistem adalah jalinan antar beberapa komponen yang saling terkait dan saling mempengaru

PENGANTAR BIMBINGAN DAN KONSELING


PENGANTAR BIMBINGAN DAN KONSELING
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bimbingan dan Konseling pada semester genap tahun akademik 2017/2018
 dengan dosen pengampu Dr. Isrok’atun, M.Pd.


Disusun oleh  :
Gita Dian Nurisma             (1701778 / 34)
Neng Lely Fitriyani            (1701395 / 26)
Ruly Watipah Muharani     (1701124 / 21)
Kelompok 1
PGSD 1A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018


KATA PENGANTAR 
     Bissmillahirrohmanirrohim...
Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, diiringi shalawat serta salam kepada jungjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW. Karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kami telah menyelesaikan salah satu tugas Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling.
Harapan dengan tersusunnya tugas Pengantar Bimbingan dan Konseling ini akan dapat membantu kita untuk lebih mengetahui tentang Hakikat Manusia dan Perkembangan Masyarakat.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kebaikan di masa yang akan datang. Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi teman-teman seagama. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita, Amin.



Sumedang,  09 Februari 2018

Penyusun
                                                       

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR............................................................................... 
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang .......................................................................... 
B.     Rumusan Masalah...................................................................... 
C.     Tujuan Makalah......................................................................... 
D.    Manfaat Pembuatan  Makalah................................................... 
BAB II LANDASAN TEORI
A.       Pengertian Pembangunan dan Perkembangan..........................
B.       Pembangunan dan Perkembangan Masyarakat Saat ini...........
C.       Hakikat Manusia dan Pengenbangannya..................................
D.       Hakikat Manusia sebagai Mahkluk Sempurna ........................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan................................................................................
B.     Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di era sekarang ini, kita telah merasakan bahwa pembangunan dan perkembangan masyarakat semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Seluruh masyarakat di belahan dunia manapun, baik sedikit maupun banyak pasti akan merasakan pembangunan dan perkembangannya. Pada hakikatnya, sejak awal kemerdekaannya, bangsa kita telah mulai melaksanakan pembangunan dan perkembangan masyarakat melalui usaha Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan upaya Pengembangan Perikehidupan Bangsa dan Pembangunan Nasional di segala bidang. Saat ini, kita telah memasuki zaman informasi, yaitu zaman yang memungkinkan seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia dapat saling bertukar informasi secara cepat dan mudah. Sehingga menyebabkan masyarakat di dunia seakan-akan “ menjadi satu ” dan terciptalah era globalisasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan mudah serta cepatnya masyarakat mengetahui informasi mengenai berita, budaya serta hal-hal yang aktual yang berasal dari belahan bumi lainnya.
Dengan melihat dan membandingkan keadaan yang terjadi di belahan bumi lain, memungkinkan adanya suatu perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat tertentu. Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi karena keinginan masyarakat yang selalu ingin memperbaiki dirinya kearah yang lebih baik. Hal ini karena pada dasarnya manusia selalu ingin terus memperbaiki dirinya hingga dapat setara dengan masyarakat lainnya. Dampak dari pertukaran informasi yang terlalu besar tersebut, dikhawatirkan era globalisasi ini dapat menyebabkan hilangnya kebudayaan, nilai-nilai moral dan sosial yang telah ada sejak zaman dulu hingga menimbulkan terjadinya malapetaka dan kesengsaraan apabila tidak dibarengi dengan sikap dan kemampuan yang tepat dan memadai. Yaitu kemampuan mengantisipasi, mengakomodasi, mereorientasi dan menganalisis masalah (Makagiansar, 1990). Oleh karena itu, dalam makalah ini dibahas mengenai bagaimana pembangunan dan perkembangan masyarakat di zaman ini, pengaruh atau dampak yang muncul akibat perubahan-perubahan tersebut serta bagaimana seharusnya tindakan masyarakat dalam menyikapi arus perubahan tersebut.

B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, kami dapat menyimpulkan bahwa rumusan masalah dari makalah ini, yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pembangunan dan perkembangan?
2. Bagaimana pembangunan dan perkembangan masyarakat saat ini?
3. Bagaimana hakikat manusia dan perkembangannya?
4. Bagaimana hakikat manusia sebagai makhluk sempurna?
C.    Tujuan Makalah
Adapun tujuan  dari  pembuatan makalah ini antara lain adalah untuk mengetahui, memahami serta membahas tentang :
1.    Pengertian mengenai pembangunan dan perkembagan
2.    Pembangunan dan perkembangan masyarakat saat ini
3.    Hakikat manusia dan pengembangannya
4.    Hakikat manusia sebagai makhluk sempurna
D.    Manfaat
Adapun manfaat yang bisa didapat dari isi makalah ini baik untuk pembaca maupun penyusun yaitu diantaranya sebagai berikut:
1.         Pelajar
Dapat dijadikan sebagai sumber referensi yang dapat memberikan gambaran kepada pelajar akan pentingnya mengetahui perubahan-perubahan masyarakat sebagai bekal untuk kehidupan mendatang dan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan mengingat betapa pentingnya peran para pelajar dalam menghadapi era globalisasi.
2.         Sekolah
Dapat menambah sumber referensi ilmiah dan ilmu pengetahuan bagi Sekolah.
3.         Masyarakat Luas
Sebagai referensi bagi masyarakat pada umumnya untuk memahami akan perubahan-perubahan yang terus terjadi sehingga dapat terus berhati-hati agar menghadapi perubahan-perubahan yang datang tersebut dengan tindakan yang tepat.
BAB II
PEMBAHASAN
      A.    Pengertian Pembangunan dan Perkembangan
Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. (Riyadi dan Deddy Supriyadi Bratakusumah, 2005). Sedangkan menurut Portes (1976) mendefenisikan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan budaya.
Perkembangan (Development) merupakan suatu proses yang pasti dialami oleh setiap individu, perkembangan ini adalah proses yang bersifat kualitatif dan berhubungan dengan kematangan seorang individu yang ditinjau dari perubahan yang bersifat progresif serta sistematis di dalam diri manusia. Menurut Akhmad Sudrajat (2008) memberikan definisi bahwa “Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya atau dapat diartikan pula sebagai perubahan-perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui usaha-usaha yang secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan. 
         B.     Pembangunan dan Perkembangan Masyarakat Saat Ini
1. Awal mula terjadinya Pembangunan dan Perkembangan masyarakat di Indonesia
Sejak awal kemerdekaannya, Pembangunan dan Perkembangan masyarakat Indonesia telah dimulai pada saat bangsa dan Pemerintah Indonesia bertekad untuk menyelenggarakan perjuangan pembangunan menuju bangsa yang cerdas, maju, adil dan makmur, baik spiritual maupun materiil. Tekad itu terwujud dalam upaya pengembangan perikehidupan bangsa dan pembangunan Nasional di segala bidang yang berkesinambungan dan terus meningkat. Bangsa kita ingin mengejar ketertinggalan yang amat parah akibat dari penjajahan yang sangat panjang. Pada saat itu, kita ingin segera menyejajarkan diri dengan bangsa-bangsa lain yang telah maju. Oleh karena itu, pada tahun 1970- an diterapkanlah suatu upaya “Akselerasi-modernisasi”.  Upaya tersebut mempunyai arti yaitu upaya untuk mempercepat suatu proses transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih maju atau meningkat. Upaya tersebut diwujudkan dalam rencana pembangunan lima tahunan (Repelita) pada saat masa Pemerintahan Soeharto. Namun, upaya pembangunan tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena adanya berbagai kendala yang sering kali memberikan tantangan yang lebih besar lagi untuk kita hadapi. 
2. Perbandingan Proses Pembangunan yang dilakukan oleh Bangsa-bangsa yang telah Maju dengan Bangsa-bangsa yang Masih Berkembang. Proses pembangunan bangsa- bangsa yang telah maju dapat berjalan jauh lebih cepat dan lebih baik dibandingkan proses pembangunan bangsa-bangsa yang masih berkembang.  Hal ini dapat terjadi karena bangsa-bangsa yang sekarang sebagai bangsa maju seperti Amerika Serikat dan bangsa-bangsa Eropa Barat melakukan upaya pembangunan sudah sejak lama yaitu sekitar abad ke 18-19. Pada waktu itu, penduduk mereka masih kecil jumlahnya. Namun, banyak diantara bangsa-bangsa tersebut yang mengerahkan hasil-hasil alam maupun kekayaannya dari tanah jajahan untuk membangun tanah air mereka sendiri. Selain itu, persaingan antarbangsa belum sekuat dan sekompleks sekarang. Bahkan, persaingan tersebut dapat dengan mudah mereka atasi dengan melalui cara sederhana yaitu dengan cara membagi-bagi tanah jajahan sesuka hati mereka. Oleh karena itu, mereka dapat membangun negaranya dengan tenang sampai pada keadaannya sekarang sebagai negara maju.
Sedangkan proses pembangunan negara berkembang pada umumnya bertolak belakang dengan proses pembangunan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa yang maju. Bangsa-bangsa yang masih berkembang terlambat dalam melakukan upaya pembangunan. Sehingga sulit untuk mengejar ketertinggalannya dari bangsa- bangsa yang telah maju. Selain itu, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi dan persaingan antarbangsa yang semakin ketat turut menghambat lajunya pembangunan bangsa-bangsa yang masih berkembang.

3.      Dampak dari Adanya Negara Maju dan Negara Berkembang terhadap Perkembangan Dunia secara Menyeluruh serta Tindakan yang Tepat dalam Menyikapi  Era Globalisasi. Dalam tatanan dunia sekarang ini, negara maju menjadi penentu (dalam berbagai hal) bagi perkembangan dunia secara menyeluruh. Disisi lain, negara yang sedang berkembang justru dalam banyak hal menjadi bergantung pada bangsa-bangsa maju. Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat dunia saat ini sedang memasuki zaman informasi, yaitu zaman yang memungkinkan seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia dapat saling bertukar informasi secara cepat dan mudah. Sehingga masyarakat dunia seakan-akan  “menjadi satu” dan terciptalah era globalisasi. Globalisasi berarti keadaan yang menyangkut segenap bagian dunia secara menyeluruh. Dalam suasana globalisasi, seluruh bagian dunia seolah-olah tidak saling terpisahkan lagi. Bagian dunia yang satu saling berkaitan dengan bagian dunia lainnya. Apa yang terjadi di salah satu bagian dunia dapat diketahui dengan nyata atau bahkan mempengaruhi bagian dunia lainnya.
Berpuluh-puluh tahun yang lalu, untuk berbicara dengan seseorang yang berlainan tempat  diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemuinya. Sedangkan sekarang orang-orang hanya cukup memutar tombol dan dalam beberapa detik saja sudah dapat berhubungan dengan orang yang dituju. Dengan cepatnya hubungan itu, maka kejadian-kejadian di suatu tempat dapat dilaporkan dan ditanggapi dengan segera dan dapat mempengaruhi tempat-tempat lain dengan segera pula. Oleh karena adanya teknologi yang semakin canggih menyebabkan dunia penuh dengan informasi dari segala macam jenis, untuk segala macam keperluan dan sasaran, melalui segala macam cara dan saluran. Dampak yang ditimbulkannya pun dapat sangat meluas tanpa pandang bulu, menyangkut segala aspek kehidupan manusia. Dengan semangat globalisasi yang meningkat melalui arus informasi yang semakin menggebu, ditunjang pula oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih, seluruh bagian dunia sampai ke bagian paling jauh sekalipun dapat terjangkau oleh informasi.
Dalam menghadapi perubahan masa depan yang tidak dapat dihindari  tersebut, terdapat dua sikap yang dimunculkan oleh seseorang. Yaitu sikap pesimistik dan optimistik. Mereka yang pesimistis berpandangan bahwa globalisasi dapat mengganggu hingga merusak keseimbangan masyarakat. Biasanya mereka menghadapi masa depan yang penuh dengan tuntutan dan perubahan tersebut ditantang untuk mempertahankan nilai-nilai moral dan sosial serta tatanan kehidupan lama yang mereka rasakan sebagai sesuatu yang telah mapan dan menyenangkan (membahagiakan). Sedangkan mereka yang berpandangan optimistik, justru melihat bahwa di dalam era globalisasi itu terdapat banyak kesempatan untuk mengadakan perubahan-perubahan, perbaikan dan peningkatan terhadap segala sesuatu yang selama ini dirasakan kurang berkembang. Sehingga dalam menghadapinya,  mereka ditantang untuk mampu mengisi kesempatan-kesempatan yang terbuka pada era globalisasi tersebut.
Selain itu, terdapat dampak nyata dari modernisasi dalam era globalisasi yaitu peningkatan kebutuhan dan keinginan-keinginan masyarakat, baik dalam jenis maupun dalam intensitasnya. Keinginan yang semakin meningkat sebenarnya adalah suatu hal yang wajar dan baik asalkan tidak bertentangan dengan nilai-nilai moral dan sosial yang diterima oleh masyarakat serta sesuai dengan kemampuan individu atau kelompok yang bersangkutan dan peraturan yang berlaku. Namun, disisi lain keinginan yang terus meningkat tersebut dikhawatirkan akan menimbulkan akibat-akibat yang tidak enak bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan yang seimbang dengan tuntutan keinginan yang semakin meningkat itu. Mereka yang kurang beruntung tersebut akan menghadapi berbagai kesulitan yang dapat bermuara pada frustasi ataupun rasa keterasingan.
Tindakan yang tepat dalam menghadapi era globalisasi ini yaitu hendaknya  masyarakat dapat mempertahankan diri dalam menghadapi gelombang perubahan tersebut. Selain itu, unsur-unsur yang terdapat dalam era globalisasi itu dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan lagi pengembangan masyarakat beserta seluruh warganya. Era globalisasi hendaknya menjadi pemicu bagi pengembangan manusia seutuhnya. Namun, semua harapan tersebut tidak akan terwujud dengan sendirinya, kecuali melalui kerja keras dari semua pihak. Khususnya warga masyarakat yang secara langsung terkena oleh arus perubahan itu. Mereka harus belajar dan menyiapkan diri sendiri untuk menghadapi era baru itu dengan sikap dan kemampuan yang tepat dan memadai, yaitu kemampuan mengantisipasi, mengakomodasi, mereorientasi dan menangani masalah (Makagiansar, 1990).
     C.    Hakikat Manusia dan Pengembangan
Pada dasarnya manusia memiliki ciri khas tersendiri secara prinsipil berbeda dengan hewan. Ciri khas manusia yang membedakannya dari hewan terbentuk dari kumpulan terpadu (integrated) yang disebut dengan hakikat manusia. Pengertian hakikat manusia menurut Plato adalah “Makhluk yang memiliki 3 unsur yaitu roh, nafsu dan rasio, dimana  roh merupakan simbol kebaikan, nafsu sebagai simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut kemudian dikontrol dan dikendalikan oleh rasio atau akal”. Sedangkan menurut M.J. Langeveld :1955 adalah “Makhluk yang memiliki sifat sosial, individualitas, dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar dan tujuan dari kehidupan manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar dan tujuan setiap orang dan kelompoknya.Dengan keberadaan sifat itu pula maka setiap manusia akan saling membutuhkan, saling membantu, dan saling melengkapi dan juga selalu berinteraksi dengan manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya, dan interaksi tersebut merupakan wadah untuk pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya”.
Jadi dapat disimpulkan hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik yang mempunyai 3 unsur yaitu roh, nafsu, dan rasioal. Unsur tersebut mempunyai fungsi tersendiri yang saling membutuhkan, saling membantu, dan saling melengkapi. Dengan saling berhubungannya fungsi tersebut maka manusia akan mencapai suatu tujuan yang telah direncanakan yaitu menjadi manusia seutuhnya, tetapi jika manusia tidak menyelaraskan unsur yang ada pada dirinya maka tujuannya tidak akan tercapai pertumbuhan dan perkembangan kepribadiannya pun tidak akan berhasil.
1. Pengertian Sifat Hakikat Manusia
Secara prinsipil (bukan hanya gradual) sifat hakikat manusia befungsi untuk membedakan manusia dengan hewan meskipun antara keduanya banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya.
Seperti dilihat dari bentuknya manusia dengan orang hutan sama-sama memiliki tulang belakang, berjalan tegak dengan menggunakan kedua kakinya, melahirkan dan menyusui anaknya. Bahkan beberapa filosofi seperti Socrates menamakan manusia itu Zoon Politicon (hewan yang bermasyarakat), Max Scheller menggambarkanmanusia sebagai Das Kranke Tier (hewan yang sakit) (Drijarkara, 1962: 138) yang selalu gelisah dan bermasalah.          
Kenyataan dan pernyataan pendapat tersebut hanya melihat dari satu sisi saja. Upaya yang  dilakukan manusia untuk mendapatkan keterangan bahwa hewan tidak identik dengan manusia telah ditemukan. Charles Darwin (dengan teori evolusinya) telah berjuang untuk membuktikan bahwa manusia berasal dari hewan, tetapi ternyata gagal. Ada misteri yang dianggap menjembatani prose perubahan dari primat ke manusia yang tidak sanggup untuk diungkapkan yang disebut The Missing Link yaitu suatu mata rantai yang putus.
Sifat hakikat manusia secara haqiqi hanya dimiliki oleh manusia dan tidak terdapat pada hewan. Karena manusia mempunyai hati yang halus dan dua pasukannya. Pertama, pasukan yang tampak yang meliputi tangan, kaki, mata dan seluruh anggota tubuh, yang mengabdi dan tunduk kepada perintah hati. Inilah yang disebut pengetahuan. Kedua, pasukan yang mempunyai dasar yang lebih halus seperti syaraf dan otak. Inilah yang disebut kemauan. Pengetahuan dan kemauan inilah yang membedakan antara manusia dengan hewan.
2. Wujud Sifat Hakikat Manusia
Pemahaman eksistensialisme memaparkan wujud hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan) dengan maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, diantaranya:
a. Kemampuan Menyadari Diri   
Kaum Rasionalis menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada kemmpuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya kemampuan menyadari diri tersebut manusia bisa membedakan dirinya dengan orang lain dari ciri karakteristik yang terlihat oleh fisik atau pun yang dirasakan oleh alat indra lainnya. Tidak hanya dengan orang lain kemampuan menyadari diri juga bisa membuat jarak (distansi) antara manusia dengan lingkungannya, baik yang berupa pribadi maupun nonpribadi atau benda. Orang lain merupakan pribadi-pribadi di sekitar, adapun pohon, cuaca, batu dan sebagainya merupakan lingkungan nonpribadi.
b. Kemampuan Bereksistensi
Dengan membuat jarak antara manusia dengan objek lainnya, berarti adanya batas yang dimiliki oleh diri manusia. Berarti manusia itu dapat menerobos atau menembus dalam menghadapi batas-batas yang ada. Kemampuan ini bukan hanya berkaitan dengan ruang, melainkan juga dengan waktu. Dengan demikian manusia tidak terbelunggu oleh tempat atau waktu sekarang saja tetapi bisa menerobos ke “sana” atau ke “masa depan” yang akan dicapainya. Kemampuan bereksistensi inilah yang membedakan antara manusia dengan hewan dan kemampuan ini juga berhubungan dengan daya imajinasi kreatif harus dikembangkan oleh pendidikan.
c. Kata Hati (Conscience of Man)
Kemampuan kata hati berfungsi membuat keputusan dan menentukan tentang yang baik/benar atau yang buruk atau salah bagi manusia. Dalam berkaitan dengan moral (perbuatan), kata hati dapat menentukan petunjuk bagi manusia. Tidak semua kata hati itu menuju ke arah yang benar atau kata hati tumpul tetapi kata hati juga bisa menuju kearah yang benar atau mata hatiyang tajam, usaha ini harus dilatih dengan pendidikan kata hati (gewetan forming). Merealisasikannya usaha ini dengan cara melatih akal kecerdasan dan kepekaan emosial yang ada pada diri manusia.
d. Moral
Jika kata hati diartikan sebagai pengertian yang menyertai perbuatan, maka moral (etika) berkaitan dengan perbuatan itu sendiri. Hubungan kata hati dan moral sangat menentukan keberhasilan manusia, ketika kata hati baik tetapi tidak cukup moral maka lazim disebut tidak bermoral. Etika bisaanya dibedakan dari etiket. Jika moral (etika) menunjukan kepada perbuatanyang baik atau yang buruk, maka etiket berhubungan dengan sopan santun. Karena moral berkaitan erat dengan kata hati dan hal yang harus diwaspadai sekarang  kebanyakan etiketnya tinggi (bersopan santun) namun moralnya rendah, maka pendidikan  bermaksud menumbuhkankembangkan etiket dan etika yang baik kepada peserta didik.
e. Tanggung jawab
Kesediaan seseorang dalam perilakunya harus dipertanggungjawabkan baik kepada diri sendiri, masyarakat ataupun kepada Tuhan. Tanggung jawab kepada diri sendiri bisa mengakibatkan penyesalan yang mendalam karena tuntutan hati. Tanggung jawab kepada masyarakat dengan menuruti norma-norma yang berlaku dan jika melanggar akan dikenakan sanksi atau cemoohan dari masyarakat. Bertanggung jawab kepada Tuhan berarti berani menanggung perasaan berdosa atas apa yang dilakukannya.
Dengan gambaran tersebut tampak jelas bahwa kata hati, moral dan tanggung jawab mempunyai hubungan yang erat. Kata hati memberikan pedoman kepada manusia. Moral artinya melakukan perbuatan yang sesuai dengan kata hati dan tanggung jawab berarti menerima konsekuensi atas apa yang telah dilakukannya.
f. Rasa Kebebasan
Dalam rasa kebebasan disini bukan berarti kita memiliki kebebasan sebebas-bebasnya. Melainkan kebebasan tersebut harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku di lingkungan sekitarnya dan sesuai dengan tuntunan kodrat manusia. Jika kita menuruti kata hati dan bermoral salah maka kebebasan tersebut dapat mengakibatkan rasa penyesalan yang harus dipertanggungjawabkan.
g.  Kewajiban dan Hak
Kewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi dari manusia sebagai makhluk sosial. Kewajiban dan hak tersebut tidak bisa dipisahkan bahkan menjadi sebuah pedoman bagi manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kedisiplinan. Kemampuan menghayati kewajiban dan hak tersebut tidaklah hadir dengan sendirinya, tetapi bertumbuh melalui sebuah proses pendidikan disiplin.
  h. Kemampuan menghayati keadaan
Kebahagiaan tidak terletak pada keadaan sendiri secara faktual ataupun pada rangkaian proses, tetapi diakibatkan pada kesanggupan menghayati semuanya itu dengan keheningan jiwa dan  mendudukkan hal-hal tersebut didalam rangkaian atau ikatan tiga hal. Yaitu usaha, norma-norma dan takdir.
     D.    Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Sempurna
Manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang paling indah dan yang paling tinggi derajatnya. Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari berbagai segi. Dalam ilmu kimia, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia. Dalam ilmu fisika, manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Dalam ilmu biologi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam golongan mamalia. Dalam ilmu ekonomi, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus. Dalam ilmu sosiologi, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Dalam ilmu politik, manusia yang selalu ingin mempunyai kekuasaan. Dalam ilmu filsafat, makhluk yang berbudaya, sering disebut homo-humanus.
Oleh karena itu manusia memiliki hakikat sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Tuhan lainnya, karena manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia dapat menemukan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi serta kemajuan yang ada di dunia. Manusia juga bisa berkehendak dalam menentukan mana yang baik dan buruk.
Keindahan yang ada dalam manusia berasal dari diri manusia itu sendiri. Diri manusia memang indah, baik fisiknya, maupun dasar-dasar mental dan kemampuannya.  Dalam diri manusia terdapat rasa atau perasaan yang terbagi menjadi dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi merupakan rangsangan yang diterima melalui panca indera manusia. Sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia misalnya, perasaan intelektual, perasaan estetis, perasaan etis, perasaan diri, perasaan sosial, dan perasaan religius. Maka dari itu, manusia dikatakan sebagai makhluk ciptaan yang paling sempurna, karna manusia diciptakan kompleks, semua yang dimiliki maupun tidak dimiliki makhluk lain ada pada manusia.
Jika kita lihat keadaan fisik manusia, mau seburuk-buruknya keadaan fisik manusia masih jauh lebih baik atau lebih indah daripada keadaan seekor binatang yang paling cantik sekalipun. “Indah” disini dimaksudkan bukan semata-mata dilihat dari segi bentuk atau penampilannya, tetapi dari segi maknanya.
Manusia dan binatang sama-sama memiliki anggota tubuh yang memiliki fungsinya masing-masing, seperti mata untuk melihat, hidung untuk mencium, telinga untuk mendengar, kaki untuk berjalan, tangan untuk meraba, dll. Namun, dibalik semua yang ada pada diri manusia memiliki fungsi yang luas dibandingkan dengan apa yang ada pada binatang yang memiliki fungsi yang terbatas dan kaku. Manusia dapat menciptakan tempat tinggal, pakaian, kendaraan, peralatan, makanan yang enak, lalu lingkungan yang nyaman, damai dan membahagiakan. Sedangkan binatang tidak dapat merubah (dengan sengaja) dirinya sendiri dan lingkungannya.
Predikat “paling tinggi”  artinya tidak ada makhluk lain yang dapat mengatasi dan mengalahkan manusia. Manusialah yang justru diberi kemungkinan untuk mampu mengatasi dan menguasai makhluk lain. Ajaran agama menyebutkan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah atau pemimpin di muka bumi.
Hakikat manusia yang paling indah dan paling tinggi mendorong manusia untuk terus maju dan berinovasi sehingga membuat semakin berkembang dari zaman ke zaman.  Keberadaan manusia dengan predikat yang paling indah dan derajat paling tinggi tidak selamanya membawa manusia dalam menjalani kehidupannya dengan kesenangan dan kebahagiaan, namun ada juga malapetaka dan kesedihan yang mengiringi kehidupan manusia dan bisa jadi tidak dapat dihindari apabila manusia itu tidak awas dan berhati-hati dalam mengelola perjalanan hidupnya.
Karena manusia sudah dikaruniai kemampuan dengan derajat yang paling tinggi, maka kesenangan dan kebahagiaan atau malapetaka dan kesedihan itu ada di tangan manusia sendiri. Manusialah yang menentukan nasibnya sendiri, baik itu kesenangan dan kebahagiaan atau malapetaka dan kesedihan. Dalam kaitan itu, manusia pulalah yang menentukan dirinya agar berkehidupan yang menyenangkan dan membahagiakan.
BAB III
PENUTUP
        A.    SIMPULAN
Dari hasil pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Pembangunan adalah semua proses perubahan yang dilakukan melalui usaha-usaha yang secara sadar dan terencana. Sedangkan perkembangan adalah proses perubahan yang terjadi secara alami sebagai dampak dari adanya pembangunan.
2.      Pembangunan dan perkembangan masyarakat saat ini telah memasuki era globalisasi. Dimana sudah mulai tidak ada perbedaan antara pembangunan yang terjadi di negara maju maupun negara yang masih berkembang. Hal ini dapat terjadi karena dengan kemudahan zaman yang kita rasakan saat ini, menyebabkan negara maju menjadi penentu dalam berbagai hal bagi perkembangan dunia secara menyeluruh. Sehingga, memungkinkan terjadinya kesetaraan antar bangsa dunia. Untuk  menyikapi dampak negatif yang akan timbul dari perkembangan zaman tersebut, hendaknya masyarakat harus bertindak secara tepat dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.  
3.      Hakikat manusia adalah suatu ciri karakteristik yang dimiliki oleh manusia dengan ditandai oleh tiga unsur, yaitu roh, nafsu, dan rasional. Dimana unsur tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang saling membantu dan melengkapi. Pengembangan hakikat manusia ditandai dengan terciptanya sifat hakikat manusia yang seutuhnya dalam wujud mampu menyadari diri, bereksistensi di masyarakat, menghubungkan kata hati, moral dan tanggung jawab dalam melakukan perbuatan, memiliki rasa kebebasan yang sesuai dengan aturan dan menjalankan kewajiban dan hak sebagai manusia sesuai dengan penghayatan dan keadaan. 
4.      Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling indah dan paling tinggi derajatnya. Selain itu juga, manusia dapat dipandang dari berbagai segi seperti dalam Ilmu Kimia, Fisika, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Filsafat dan lain-lain. Sehingga manusia memiliki hakikat sebagai makhluk yang sempurna dibandingkan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Selain itu juga manusia memiliki akal, perasaan, dan kehendak yang ada dalam diri manusia. Dengan akal, manusia dapat menemukan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi serta kemajuan yang ada di dunia.
          B.     SARAN
Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam pengantar pembelajaran bimbingan dan konseling. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Tirta Rahardja, Umar dan La Sulo, S.L. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Prayitno dan Amti, Erman. (2009). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta..

Al-Rasyid, Muh Ilham. (2011). Pengertian Perkembangan. [Online]. Tersedia di : http://tugaskuliah-ilham.blogspot.co.id/2011/ 03/pengertian-perkembangan.html. Diakses pada tanggal 09 Februari 2018.

Riyono, Slamet. (2011). Pengertian Pembangunan. [Online]. Tersedia di : http://slamet-triyono.blogspot.co.id/2011/02/pengertian-pemba ngunan.html. Diakses pada tanggal 09 Februari 2018.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK

RUANG LINGKUP BIMBINGAN DAN KONSELING

KONSEP, KARAKTERISTIK DAN JENIS ALAT PENDIDIKAN