LINGKUNGAN-LINGKUNGAN PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pedagogika pada semester genap tahun akademik 2017/2018
Diampu Oleh:
Aah Ahmad Syahid, M.Pd.
Ditulis Oleh:
RAFA VALYA ANINDHITA 1700122/5
DEA PUTRI ILHAMI 1700755/15
SESSI ALBAITILLAH 1701140/23
SOPHIA JASMINE 1701142/24
QINTA
VIRYA ALFIONITA 1701620/30
NENDEN
ASIANI 1702010/36
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KAMPUS SUMEDANG
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya kami telah menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat memberi sumbangan untuk kebutuhan
bahan bacaan dalam studi ilmu pendidikan, khususnya Pedagogika.
Makalah berjudul Lingkungan-lingkungan Pendidikan ini merupakan suatu
kajian tentang berbagai jenis dan ragam lingkungan pendidikan, dalam hal ini
diperuntukan untuk mempelajari Ilmu Pedagogika.
Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada para pembaca kami sekiranya kami meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan makalah ini akan memiliki nilai tambah bagi para pembaca yang
mempelajari pendidikan dan ilmu pendidikan, khususnya ilmu pedagogika. Kepada
Allah-lah kami serahkan segalanya, dan semoga makalah ini mendapat ridha
dari-Nya. Amiin.
Sumedang,
Maret 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang..........................................................................................
B.
Rumusan
masalah.....................................................................................
C.
Tujuan.......................................................................................................
D.
Manfaat...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lingkungan Pendidikan........................................................
B.
Fungsi
lingkungan Pendidikan...............................................................
C.
Ragam
Lingkungan Pendidikan..............................................................
D.
Peranan
Lingkungan Pendidikan.............................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
LAMPIRAN......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia mempunyai kemampuan-kemampuan yang dapat dan
perlu dikembangkan melalui pengalaman yang terbentuk dalam berinteraksi antar
individu dengan lingkungan tempat tinggalnya yang dapat mempengaruhi tingkah
laku, pertumbuhan, perkembangan, serta proses dalam menjalani kehidupannya
memalui lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya.
Lingkungan atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga, sekolah dan
masyarakat. Sebab bagaimanapun bila berbicara tentang lembaga pendidikan
sebagai wadah berlangsungnya pendidikan, maka tentunya akan menyangkut masalah
lingkungan dimana pendidikan tersebut dilaksanakan.
Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan
potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai
yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Maka dari itu, pendidikan perlu
ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang baik. Karena lingkungan pendidikan
merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dalam berinteraksi baik
berupa benda mati, makhluk hidup, maupun hal-hal yang terjadi dan sebagai
tempat dalam menyalurkan
kemampuan-kemampuan untuk membentuk perkembangan setiap individu yang mempunyai
pengaruh kuat kepada individu.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian lingkungan pendidikan ?
2.
Apa saja fungsi lingkungan pendidikan ?
3.
Apa saja yang termasuk dalam ragam bentuk lingkungan pendidikan ?
4.
Bagaimana peranan lingkungan pendidikan terhadap pendidikan ?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2.
Untuk mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
3.
Untuk mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk
lingkungan pendidikan.
4.
Untuk mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan
terhadap pendidikan.
D. Manfaat
1.
Dapat mengetahui dan memahami pengertian dari lingkungan pendidikan.
2.
Dapat mengetahui dan memahami fungsi dari lingkungan pendidikan.
3.
Dapat mengetahui dan memahami yang termasuk kedalam ragam bentuk
lingkungan pendidikan.
4.
Dapat mengetahui dan memahami peranan-peranan lingkungan pendidikan
terhadap pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Lingkungan Pendidikan
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu
lingkungan. Dalam konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan, sebagai
segala sesuatu yang berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal
nyata, seperti tumbuhan, orang, keadaan, politik, sosial-ekonomi, binatang,
kebudayaan, kepercayaan, dan upaya lain yang dilakukan oleh manusia termasuk di
dalamnya pendidikan.
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada di
sekitar manusia, baik berupa benda mati, makhluk hidup, ataupun
peristiwa-peristiwa yang terjadi termasuk kondisi masyarakat terutama yang
dapat memberikan pengaruh kuat kepada individu. Seperti lingkungan tempat
pendidikan berlangsung dan lingkungan tempat anak bergaul. Lingkungan ini
kemudian secara khusus disebut sebagai lembaga pendidikan sesuai dengan jenis
dan tanggungjawab yang secara khusus menjadi bagian dari karakter lembaga
tersebut.
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak,
lingkungan ada yang sengaja diadakan (usaha sadar) ada yang tidak usha sadar
dari orang dewasa yang normatif disebut pendidikan, sedang ynag lain disebut
pengaruh. Lingkunga yang dengan sengaja diciptakan untuk mempengaruhi anak ada
tiga, yaitu : lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan
masyarakat. Ketiga lingkunga ini disebut lembaga pendidikan atau satuan
pendidikan.
Lembaga pendidikan adalah organisasi atau kelompok
manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung jawab atas terlaksananya
pendidikan. Badan pendidikan itu bertugas memberi pendidikan kepada si terdidik
(Marimba,1980). Secara umum fungsi lembaga pendidikan adalah menciptakan
situasi yang memungkinkan proses pendidikan dapat berlangsung.
Menurut Hasbullah (2003) lingkungan
pendidikan mencakup :
·
Tempat (lingkungan fisik), keadaan iklim, keadaan tanah, keadaan alam.
·
Kebudayaan (lingkungan budaya) dengan warisan budaya tertentu seperti
bahasa, seni, ekonomi, ilmu pengetahuan, pandangan hidup, dan pandangan
keagamaan.
·
Kelompok hidup bersama (lingkungan sosial atau masyarakat) keluarga,
kelompok bermain, desa, perkumpulan dan lainnya.
Lingkungan serta lembaga pendidikan bersifat positif
apabila memberikan pengaruh sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan.
Lingkungan bersifat negatif apabila berpengaruh secara kontradiktif dengan arah
dan tujuan pendidikan. Maka intensitas pengaruh lingkungan terhadap peserta
didik tergantung sejauh mana anak dapat menyerap rangsangan yang diberikan
lingkungannya dan sejauh mana lingkungan mampu memahami dan memberikan
fasilitas terhadap kebutuhan pendidikan peserta didik.
B. Fungsi Lingkungan Pendidikan
Diantara fungsi
lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.
Lingkungan pendidikan dapat menjamin kehidupan emosional peserta didik
untuk tumbuh dan berkembang. Kehidupan emosional ini sangat penting dalam
pembentukan pribadi anak.
2.
Lingkungan pendidikan membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, maupun budaya,
terutama berbagai sumberdaya pendidikan yang tersedia agar dapat dicapai tujuan
pendidikan secara optimal.
3.
Lingkungan pendidikan berfungsi sebagai wahana yang amat besar bagi
perkembangan individu dan masyarakat dalam memperluas dan mempercepat usaha
mencerdaskan kehidupan bangsa.
4.
Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi serta mempersiapkan
peranan-peranan tertentu dalam masyarakat.
5.
Di dalam lingkungan pendidikan dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan
yang dimiliki peserta didik baik dalam bentuk karier, akademik, kehidupan
beragama, kehidupan sosial budaya, maupun keterampilan lainnya.
C. Ragam Bentuk Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh
pendidikan secara langsung dan tidak langsung. Oleh karena itu, lingkungan
pendidikan ada yang bersifat sosial dan material. Lingkungan pendidikan secara
garis besarnya oleh Ki Hajar Dewantoro dibagi menjadi tiga yang disebut denga
Tri Pusat Pendidikan, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
1.
Lingkungan Keluarga
Manusia
ketika dilahirkan di dunia dalam keadaan lemah. Tanpa pertolongan orang lain,
terutama orang tuanya, ia tidak bisa berbuat banyak. Di balik keadaannya yang
lemah itu ia memiliki potensi baik yang bersifat jasmani maupun rohani.
Keluarga
merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama
anak mendapatkan pengaruh sadar. Karena itu keluaraga merupaka kelompok primer
yang terdiri dari sejumlah keluarga kecil karena hubungan sedarah yang bersifat
informal dan kodrati dan menjadi lembaga pendidikan tertua. Keluarga bisa
berbentuk keluarga inti (nucleus family : ayah, ibu, dan anak), ataupun
keluarga yang diperluas (di samping inti, ada orang lain seperti kakek, nenek,
ipar dan lain sebagainya).
Anak dalam menjalani pendidikan di lingkungan
keluarga biasanya menghadapi hambatan-hambatan. Hambatan-hambatan tersebut
antara lain sebagai berikut.
1)
Anak kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orangtua.
2)
Pigur orangtua yang tidak mampu memberikan keteladanan pada anak.
3)
Sosial ekonomi keluaraga yang kurang atau sebaliknya yang tidak bisa
menunjang belajar.
4)
Kasih sayang orangtua yang berlebihan sehingga cenderung untuk
memanjakan anak.
5)
Orangtua yang tidak bisa memberikan rasa aman kepada anak, tuntutan
orangtua yang terlalu tinggi.
6)
Orangtua yang tidak bisa memberikan kepercayaan kepada anak.
7)
Orangtua yang tidak bisa membangkitkan inisiatif dan kretifitas kepada
anak.
Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang
pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam
keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma. Keluarga didasarkan
pada cinta kasih yang sangat natural, sehingga suasana pendidikan yang
berlangsung di dalamnya berdasarkan kepada suasana yang tanpa memikirkan hak.
Pendidikan
keluarga memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar, agama, dan nilai moral,
norma sosial dan pandangan hidup yang diperlukan peserta didik untuk dapat
berperan dalam keluarga dan dalam masyarakat.
Dasar-dasar
tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan anaknya, meliputi hal-hal berikut.
1.
Dorongan/motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dengan
anak. Cinta kasih ini mendorong sikap dan tindakan rela menerima tanggungjawab,
dan mengabdikan dirinya untuk sang anak.
2.
Dorongan/motifasi kewajiban moral, sebagai konsekuensi kedudukan
orangtua terhadap keturunannya. Tanggungjawab moral ini meliputi nilai-nilai
religius spiritual yang dijiwai ketuhanan Yang Maha Esa dan agama masing-masing
di samping didorong oleh kesadaran memelihara martabat dan kehormatan keluarga.
3.
Tanggungjawab sosial sebagai bagian dari keluarga, yang pada gilirannya
juga menjadi bagian dari masyarakat, bangsa dan negaranya, bahkan kemanusiaan.
Di sisi lain tanggungjawab pendidikan yang menjadi beban orangtua
sekurang-kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka hal-hal berikut.
1.
Memelihara dan membesarkan anak.
2.
Melindungi dan menjamin kesamaan baik jasmaniah maupun rohaniah sesuai
dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.
3.
Member pengajarandalam arti yang luas.
4.
Membahagiakan anak baik di dunia dan akhirat.
Dasar-dasar pendidikan yang diberikan kepada anak dari
orangtua meliputi tujuh hal, yaitu dasar pendidikan budi pekerti, dasar
pendidikan sosial, dasar pendidikan intelek, dasar pembentukan kebiasaan
pembinaan kepribadian yang baik dan wajar, dasar pendidikan kekeluargaan, dasar
pendidikan nasionalisme, dan dasar pendidikan agama.
Lingkungan keluarga berpengaruh kepada anak dari sisi
perlakuan, keluarga terhadap anak, kedudukan anak dalam keluarga, keadaan
ekonomi keluarga, keadaan pendidikan
keluarga, dan pekerjaan orangtua.
Dari
lingkungan keluarga yang harmonis mampu memancarkan keteladanan kepada
anak-anaknya, karena dikatakan pendidikan pertama pada bayi atau anak itu
berkenalan dengan lingkungan serta mendapat pembinaan pada keluarga.
2.
Lingkungan Sekolah
Sebagai akibat dari perkembangan ilmu dan teknologi dan
terbatasnya orangtua dalam kedua hal tersebut, orangtua sangat penting dalam
menyiapkan anak-anak untuk kehidupan mansyarakat. Sekolah memegang peranan
penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak. Karena
itu di samping keluagra sebagai pusat untuk pendidikan, sekolah pun mempunyai
fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan kepribadian anak.
Pendidikan di sekolah mencakup pendidikan umum dalam
mempersiapkan peserta didik menguasai kemampuan dasar untuk melanjutkan
pendidikan atau memasuki lapangan kerja. Pendidikan sekolah biasanya disebut
sebagai pendidikan formal karena ia adalah pendidikan yang mempunyai dasar,
tujuan, isi, metode, alat-alatnya yang disusun secara eksplisit, sistematis,
dan distandarisasikan. Penjabaran fungsi sekolah sebagai pusat pendidikan
formal, terlihat pada tujuan instruksional, yaitu tujuan kelembagaan pada
masing-masing jenis da tingkatan sekolah.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal menerima fungsi
pendidikan berdasarkan asas-asas tanggungjawab berikut ini.
1)
Tanggung jawab formal kelembagaan sesuai dengan fungsi dan tujuan yang
ditetapkan menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu undang-undang
pendidikan.
2)
Tanggungjawab keilmuan berdasarkan bentuk, isi, tujuan dan tingkat
pendidikan yang dipercayakan kepadanya oleh masyarakat dan negara.
3)
Tanggungjawab fungsional ialah tanggungjawab profesional pengelola dan
pelaksana pendidikan.
Sekolah sebagai pendidikan formal dirancang
sedemikian rupa agar lebih efektif dan efisien, yaitu bersifat klasikal dan
berjenjang. System klasikal memungkinkan sejumlah anak belajar bersama dan
dipimpin oleh seorang atau beberapa orang guru sebagai fasilitator. Sekolah
memiliki cirri jenjang dapat dijelaskan sebagi berikut.
a)
Jenjang lembaga, sekolah dirancang dengan berbagai tingkatan, dari Taman
Kanak-Kanak (TK) sampai perguruan tinggi (PT). sebagian dikelola oleh
Departemen Pendidikan Nasional dan sebagian lainnya dikelola oleh Departemen
Agama.
b)
Jenjang kelas, berjenjang menurut tingkatan kelas, murid hanya bisa
mengikuti pendidikan pada kelas yang lebih tinggi apabila ia telah mampu
menyelesaikan pendidikan di tingkat sebelumnya. Jenjang kelas ini bervariasi,
yaitu di tingkat SD/MI terdiri dari enam kelas, SMP/MTs terdiri dari tiga
kelas, SMA/MA/sederajat terdiri dari tiga kelas, sedangkan di Perguruaan Tinggi
tidak ditentukan dengan jenjang kelas.
Sekolah dianggap sebagai suatu lingkungan
yang paling bertanggungjawab terhadap pendidikan murid-muridnya, lebih-lebih
bila dikaitkan dengan pengabdian sumber daya manusia yang berkualitas untuk
dapat bersaing secara global. Maka pembangunan sekolah dianggap sebagai
investasi yang prosfektif demi menyongsong kemajuan bangsa.
3.
Lingkungan Masyarakat
Pendidikan dalam lingkungan masyarakat tampaknya sudah
lebih maju dibandingankan dengan pendidikan dalam lingkungan keluarga dan
lingkungan sekolah. Karena masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan
yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan
hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya, dan perkembangan ilmu pengetahuan akan
mewarnai keadaan masyarakat tersebut.
Masyarakat
turut serta memikul tanggungjawab pendidikan. Pendidika kemasyarakatan
merupakan wahana yang amat besar artinya bagi perkembangan individu dan
masyarakat sebagai gerakan yang memperluas dan mempercepat usaha mencerdaskan
bangsa.
Dalam menjalani pendidikan di lingkungan masyarakat
biasanya akan mengalami kesulitan-kesulitan, antara lain :
1.
Lingkungan fisik dan nonfisik yang kurang menguntungkan. Lingkungan yang
demikian akan banyak menghambat anak dalam belajar.
2.
Tugas yang diberikan lembaga terlalu berat/banyak, sehingga anak tidak
dapat menyelesaikan tugas tersebut dengan baik. Terlalu banyaknya kegiatan yang
diikuti dalam waktu yang terbatas, bisa menjadi penyebab kegiatan tersebut
tidak dilaksanakan dengan baik dan akan mengalami kesulitan, yang akhirnya
hasilnya akan kurang.
3.
Apabila nilai dikembangkan oleh anak berbeda/bertentangan dengan
nilai/adat yang ada di masyarakat maka akan timbul konflik nilai. Kalau terjadi
hal demikian biasanya anak akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dalam
diri terhadap lingkungan tersebut. Keadaan yang demikian biasanya akan
berpengaruh terhadap upaya belajar anak.
Setiap masyarakat mempunyai mempunyai cita-cita,
peraturan-peraturan dan sistem kekuasaan tertentu. Pendidikan dalam Lingkungan
kehidupan.
Corak
dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat meliputi segala
bidang, baik pembentukan kebiasaan-kebiasaan pembentukan pengetahuan sikap dan
minat, maupun pembentukan kesusilaan dan keagamaan.
Pendidikan
dalam pergaulan masyarakat terutama banyak sekali lembaga-lembaga pendidikan
seperti masjid, surau atau langgar, musholla, madrasah, pondok pesantren,
pengajian, kursus, dan badan-badan pembinaan rohani.
D. Peranan Lingkungan Pendidikan
Dalam memberikan pengaruh terhadap perkembangan anak,
lingkungan pendidikan sangat berperan penting dalam memberikan penraguh
tersebut. Diantara peranan lingkungan pendidikan adalah sebagai berikut.
1.
Peranan Lingkungan Keluarga
Sangat besar peranan kelurga dalam pendidikan, karena
keluarga adalah lingkungan pertama yang memberikan pendidikan kepada anak.
Peranan keluarga tersebut diantaranya adalah :
·
Sebagai pembentuk pola pikir anak, karena di dalam keluarga, anak
pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
·
Sebagai pengalaman pertama bagi masa kanak-kanak, pengalaman ini
merupakan factor yang sangat penting bagi perkembangan berikutnya, khususnya
dalam perkembangan pribadinya.
·
Sebagai lingkungan pendidikan yang memberikan keteladanan, karena
keteladanan orangtua akan menjadi tolat ukur dan menjadi wahana pendidikan
moral.
·
Sebagai lingkungan pendidikan yang berperan dalam meletakkan dasar-dasar
pendidikan agama.
2.
Peranan Lingkungan Sekolah
Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak
untuk kehidupan masyarakat. Maka dari itu, sekolah memegang peranan penting
dalam pendidikan. Karena pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak dan sekolah
pun berperan dalam pembentukan kepribadian anak. Diantara peranan sekolah dalam
pendidikan adalah sebagai berikut.
·
Sebagai pendidikan formal yang menumbuhkembangkan dalam ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik agar anak mampu menolong dirinya sendiri dalam hidup
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial melalui pembekalan dalam semua
bidang studi.
·
Sebagai lingkungan pendidikan yang perlu memberikan pemahaman tentang
pendidikan pancasila, agama, dan pembinaan watak sesuai dengan nilai dan norma
yang hidup dan berkembang di masyarakat.
·
Sebagai lingkungan pendidikan yang haru mewujudkan cita-cita bangsa
dalam hal mencerdaskan kehidupan bangsa.
3.
Peranan Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat mempunyai andil yang besar dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, dalam peranannya antara lain :
·
Pendidikan manusia sebagai makhluk individu, lingkungan masyarakat
berperan dalam membantu pembentukan manusia yang cerdas, sesuai dengan kondisi
dan fungsi dari masing-masing pendidikan tersebut.
·
Pendidikan manusia sebagai makhluk susila (kemasyarakatan), yang
berkaitan dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila sebagai
falsafah hidup bangsa, dan pancasila sebagai dasar negara.
·
Pendidikan manusia sebagai makhluk sosial, lingkungan masyarakat baik
secara langsung maupun tidak langsung memang ditumbuhkembangkan sebagai makhluk
individu dan susila, yang secara bersama-sama mampu menciptakan kehidupan
bersama secara bertanggungjawab, untuk mencapai kesejahteraan sosial yang
dinamis dengan sikap makaryanya.
·
Pendidikan manusia sebagai makhluk religious, maka lingkungan masyarakat
banyak memberikan andil dalam pembekalan yang berhubungan dengan masalah
keagamaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lingkungan pendidikan adalah tempat seseorang memperoleh
pendidikan secara langsung atau tidak langsung. Lingkungan pendidikan terdiri
dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat..
Lingkungan keluarga adalah tempat anak dilahirkan.
Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Pendidikan di lingkungan
keluarga berfungsi untuk memberikan dasar dalam menumbuhkembangkan anak sebagai
makhluk individu, sosial, susila,dan religius.
Sekolah adalah lingkungan kedua bagi anak. Di sekolah ia
mendapatkan pendidikan yang intensif. Disinilah potensi anak akan
ditumbuhkembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orangtua dan
masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Di lingkungan masyarakat anak akan mendapat pendidikan.
Masyarakat merupakan lingkungan pendidikan ketiga yang ikut bertanggungjawab
dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa..
Semua
lingkungan pendidikan sangat berperan besar dalam pelaksanaan pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan itu sendiri baik bagi diri peserta didik sebagai
makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial, susila, serta makhluk religius.
B. Saran
Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mampu
memberikan keteladanan dalam hal berprilaku, memberikan fasilitas dalam hal
mengembangkan dan melaksanakan kegiatan pendidikan dan semua itu harus
ditunjang dengan lingkungan pendidikan yang kondusif.
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Fuad. 2005.
Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Komentar
Posting Komentar